Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Rektor UIN Malang: Peran Ibu adalah Pondasi Kesehatan dan Masa Depan Keluarga

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

10 - Dec - 2025, 19:55

Placeholder
HUT Dharma Wanita Persatuan ke-26 yang dibingkai sekaligus dengan peringatan Hari Ibu ke-97 di UIN Maliki Malang, (ist)

JATIMTIMES - Di peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-26 yang dibingkai sekaligus dengan Hari Ibu ke-97 di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Rabu (10/12/2025), peran ibu kembali ditempatkan pada pusat panggung. Tak sekadar simbol atau seremoni tahunan, pesan yang lahir dari acara ini menegaskan bahwa ibu adalah inti kekuatan sebuah keluarga, penopang kesehatan, penjaga spiritualitas, dan benteng masa depan.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si, yang hadir sejak awal acara, berbicara dengan nada yang lembut namun tegas. Ia menegaskan bahwa perjalanan seorang suami, sebesar apa pun tanggung jawab yang ia pikul, tetap berdiri di atas doa dan dukungan istrinya. “Langkah seorang suami tidak pernah terlepas dari ridha dan doa istri,” ujarnya, menatap peserta yang mendengarkan dalam keheningan penuh makna.

2

Ia mengingatkan bahwa relasi suami dan istri semestinya dibangun dengan semangat saling menguatkan, bukan berjalan sendiri-sendiri. Menurutnya, kesehatan perempuan, terutama kesehatan reproduksi, bukan isu sampingan, tetapi fondasi kesejahteraan keluarga. “Kalau perempuan memahami tubuhnya sejak muda, risiko-risiko besar bisa dicegah. Keluarga yang sehat berawal dari perempuan yang sadar dan teredukasi,” kata Prof. Ilfi sapaan akrabnya.

Baca Juga : Malang dan Jember Jadi Tempat Perkawinan Anak Tertinggi di Jatim, Mulai Ditekan dengan Gerakan 5 Stop

Kehadiran para santri putri dari sejumlah pondok pesantren sekitar kampus semakin mempertegas kepedulian generasi muda terhadap isu ini. Bagi Rektor, keterlibatan mereka adalah investasi jangka panjang bagi keluarga-keluarga yang kelak mereka bangun.

Di sela pidato yang penuh refleksi, Prof. Ilfi mengajak hadirin kembali pada ingatan paling sederhana tentang peran ibu: tempat pulang yang tidak pernah meminta imbalan. Ia bercerita tentang masa ketika anak-anaknya masih kecil, saat mereka rutin mengaji bersama sebelum tidur. “Hal sederhana itu ternyata membekas sampai mereka dewasa. Teladan itu lebih kuat daripada nasihat,” tuturnya mengenang.

1

Momen paling menyentuh hadir menjelang akhir acara, ketika Prof. Ilfi maju membawa karangan bunga. Tanpa protokol, ia menghampiri seorang perempuan sepuh yang duduk tenang di antara peserta: Ibu Rofiq, istri dari Husnur Rofiq, sosok yang telah puluhan tahun membersamai DWP. Usianya kini 86 tahun, tetapi semangatnya tidak pernah surut. Banyak hadirin tak kuasa menahan haru saat bunga itu diserahkan langsung kepadanya.

Baca Juga : Berburu Bersama Sultan Agung: Taman Krapyak dan Jejak Hayam Wuruk

“Terima kasih Ibu atas pengabdian yang tidak pernah putus. Semoga Allah selalu menjaga kesehatan dan memberi keberkahan untuk beliau,” ucap Prof. Ilfi.

Di mata anggota DWP yang lebih muda, figur seperti Ibu Rofiq bukan sekadar anggota senior. Ia adalah teladan tentang kesetiaan, keteguhan, dan kesabaran yang dibangun sepanjang hidup. Perayaan Hari Ibu di UIN Malang tahun ini pun terasa setiap detiknya: bukan pesta besar, melainkan ruang kecil yang menegaskan bahwa perempuan yang bekerja dalam diam sering kali menyimpan kekuatan paling besar.


Topik

Pendidikan UIN Malang Universitas Islam Negeri Malang Ilfi Nurdiana prof ilfi dwp



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri