JATIMTIMES - Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Abdul Halim memastikan satu koridor baru bus Trans-Jatim di Malang Raya segera beroperasi pada tahun 2025 ini. Dia menyebut, anggaran untuk koridor tersebut juga sudah disiapkan.
Abdul Halim menyebut, rencana ke depan akan terdapat tiga koridor bus Trans-Jatim yang akan beroperasi di Malang Raya. Ketiga koridor tersebut nantinya akan terkoneksi.
Baca Juga : Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita Salurkan 15 Unit Mesin Tempel pada Nelayan Banyuwangi
Kendati demikian, tiga koridor itu tidak terintegrasi dengan Trans-Jatim di wilayah Gerbangkertasusila yang sebelumnya telah beroperasi. Dari tiga koridor tersebut, ia memastikan satu di antaranya akan mulai mengaspal dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan. Mohon doanya, mohon dukungannya (agar bisa launching tahun ini). Anggarannya sudah ada untuk satu koridor ya, untuk satu koridor Trans-Jatim Malang Raya sudah ada," ungkap Abdul Halim, Sabtu (18/10/2025).
Hanya, politisi Partai Gerindra ini tidak merinci besaran anggaran yang dialokasikan untuk operasional Trans-Jatim di Malang Raya. Yang jelas, ia menyebut bahwa untuk operasional satu koridor, anggaran yang dibutuhkan berkisar antara Rp17 miliar hingga Rp20 miliar.
"Tergantung unit, tergantung jaraknya juga. Kalau unitnya, di hampir semua rate itu ada 15 unit armada dan satu cadangan. Nanti 7 armada perjalanan operasi ke arah satu, yang 7 armada lainnya ke arah sebaliknya," paparnya.
"Kemudian tergantung berapa kilometer jaraknya, rata-rata kan 40 km, ada yang 42 km, begitu. Jadi beban itu relatif tidak sama, tapi juga tidak jauh berbeda untuk anggarannya," sambungnya.
Terkait hal ini, Halim menyebut bahwa koordinasi intensif terus dilakukan dengan berbagai pihak. Termasuk melakukan koordinasi dengan para sopir angkot yang sempat dikabarkan menolak kehadiran Trans-Jatim di Kota Malang.
"Saat ini Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur bersama dengan beberapa anggota Komisi D yang daerah pemilihannya di Malang Raya, itu lagi intensif membangun komunikasi dalam rangka mengclearkan persoalan koridor satu di Kota Malang," tandasnya.
Baca Juga : Cuaca Jawa Timur Sabtu, 18 Oktober 2025: Surabaya Panas, Malang Hujan
Ia menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada penolakan terhadap kehadiran Trans-Jatim di Malang Raya. Abdul Halim bilang, yang terjadi hanyalah kurangnya komunikasi dan koordinasi semata.
"Ada miss terkait dengan adanya bus sekolah. Bus sekolah di kota Malang yang sebetulnya itu anggarannya diharapkan oleh para driver itu dialokasikan buat mereka. Sehingga kalau kemudian bis sekolah yang ada di Kota Malang itu beroperasi, yang anggaran sudah disiapkan oleh Pemerintah Kota Malang, maka mereka tidak ada masalah kalaupun ada koridor baru Trans-Jatim," tandasnya.
Ia menegaskan, secara umum masyarakat Malang Raya juga telah menanti kehadiran bus Trans-Jatim. Sebab, mereka juga butuh adanya layanan transportasi publik yang berbiaya murah, aman dan nyaman, serta memiliki kecepatan waktu yang pasti.
"Jadi saya kira dengan biaya Rp5.000 bagi masyarakat umum, kemudian Rp2.500 bagi pelajar, mahasiswa, santri, itu harga yang sangat murah dan semua masyarakat pasti sangat menunggu ya, antusias terkait dengan keberadaan Trans-Jatim yang ingin beroperasi merata di seluruh Jawa Timur," pungkasnya.
