JATIMTIMES – Di tengah perubahan dunia kerja yang kian dinamis, literasi jaminan sosial menjadi bekal penting bagi generasi muda. Kesadaran inilah yang mendorong BPJS Ketenagakerjaan Blitar turun langsung ke sekolah. Pada Jumat (17/10/2025), lembaga tersebut menggelar kegiatan Sosialisasi Literasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di SMK Negeri 3 Kota Blitar.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 12 yang sebentar lagi akan memasuki dunia kerja. Melalui sesi edukatif dan interaktif, para siswa diperkenalkan pada konsep dasar perlindungan sosial bagi pekerja, mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), serta Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Baca Juga : Sales Daerah: Cara Mas Ibin Promosikan Kota Blitar ke Nusantara
Ukik Kurniawan, Pps. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Blitar, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi lembaganya untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya jaminan sosial sejak dini. Menurutnya, literasi ketenagakerjaan harus dimulai sebelum seseorang benar-benar bekerja.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali para siswa dengan pengetahuan mengenai hak-hak mereka sebagai pekerja di masa depan. Harapannya, ketika mereka memasuki dunia kerja nanti, mereka sudah memahami pentingnya jaminan sosial dan bagaimana cara mengaksesnya,” ujarnya.
Selain mendengarkan pemaparan materi, siswa juga diajak berdiskusi mengenai situasi ketenagakerjaan masa kini. Banyak di antara mereka yang baru memahami bahwa perlindungan sosial bukan sekadar potongan gaji, melainkan jaminan keberlangsungan hidup ketika risiko pekerjaan terjadi.
Bagi BPJS Ketenagakerjaan, kegiatan seperti ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan investasi sosial jangka panjang. Ukik menyebut, membangun literasi sejak dini adalah upaya membentuk generasi pekerja yang sadar hak dan tanggung jawab. Ia menilai, kolaborasi dengan dunia pendidikan menjadi langkah strategis untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan kerja.
“Sekolah adalah titik awal pembentukan karakter. Jika sejak muda mereka memahami bahwa setiap tenaga kerja berhak atas perlindungan sosial, maka ke depan budaya kerja kita akan lebih sehat dan produktif,” tutur Ukik.
BPJS Ketenagakerjaan Blitar berkomitmen untuk memperluas kegiatan serupa di sekolah-sekolah lain. Program literasi ini diharapkan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan vokasi yang menyiapkan siswa tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga siap secara sosial.
Di akhir kegiatan, para siswa menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka tidak hanya bertanya seputar manfaat program, tetapi juga mengenai mekanisme pendaftaran dan perlindungan bagi pekerja magang. Semangat itu menjadi penanda bahwa edukasi ini benar-benar menyentuh sasaran, menumbuhkan kesadaran baru di kalangan muda tentang arti penting jaminan sosial ketenagakerjaan.
Baca Juga : Kolaborasi Berlanjut, Layanan Makin Dekat: Dispendukcapil dan PN Blitar Gelar Sidang Keliling di Kanigoro
Dengan langkah kecil di ruang kelas, BPJS Ketenagakerjaan Blitar sedang menyiapkan generasi pekerja masa depan yang lebih sadar hak, terlindungi, dan siap menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan.
Ukik Kurniawan menegaskan bahwa pendidikan tentang jaminan sosial perlu terus digencarkan agar menjadi bagian dari budaya kerja di masa depan. “Kami percaya, membangun kesadaran sejak dini adalah kunci untuk menciptakan tenaga kerja yang berdaya dan terlindungi,” pungkasnya.