Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Sudah Tahu? Bayi Baru Lahir Tidak Boleh Tidur dengan Bantal, Dengarkan Saran Ahli

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

28 - Jan - 2025, 06:34

Placeholder
Ilustrasi bayi sedang tidur. (Foto dari Pixabay)

JATIMTIMES - Sebagian besar ibu hamil mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut kelahiran bayinya. Mulai dari kamar tidur, boks bayi, sampai bantal bayi.

Namun ternyata memberikan bantal bayi pada buah hati belum tentu aman dan berpotensi menyebabkan gangguan yang berbahaya. 

Baca Juga : Diet Telur Rebus Apakah Efektif Turunkan Berat Badan? Ini Kata Pakar

Bantal bayi dianggap memberikan kenyamanan untuk bayi. Padahal, bantal bayi hanya boleh diberikan saat bayi sudah menyentuh usia tertentu. Berikut pendapat ahli. 

Kenapa Bayi Tidak Boleh Memakai Bantal? 

Menurut Ahli Keluarga, Dr Philippa Kaye, bayi baru lahir tidak boleh menggunakan bantal, Bunda. Hal ini dilakukan sampai anak berusia paling tidak 12 bulan.

"Jawabannya adalah tidak (pemakaian bantal pada bayi baru lahir)," ujarnya.

"Jangan sekali-sekali membiarkan bayi di bawah usia 12 bulan tidur dengan bantal. Ini adalah rekomendasi yang jelas dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dan The Lullaby Trust. Dan saya menyarankan semua orang untuk tetap menerapkannya, bahkan jika Bunda melihat bantal yang dijual cocok untuk bayi," sambungnya.

Bukan tanpa alasan, penggunaan bantal untuk bayi baru lahir tidaklah aman. Ini bisa meningkatkan terjadinya kematian bayi mendadak hingga 2,5 kali lipat.

"Penggunaan bantal dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kematian bayi mendadak (SIDS) hingga 2,5 kali lipat," ujar Kepala Dukungan dan Informasi di Lullaby Trust, Kate Holmes, .

Bantal bisa menyebabkan bayi meninggal secara lemas, karena bayi belum kuat untuk memindahkan bantal jika berada di atasnya. Bantal juga dapat membatasi jumlah panas yang dapat dikeluarkan bayi, di mana dapat menyebabkan panas berlebihan yang termasuk faktor risiko terkait SIDS.

Agar bayi bisa tidur dengan aman, mereka hanya membutuhkan kasur yang kokoh, rata, dan dalam kondisi baik. Tidak hanya itu, pastikan seprai atau selimut dipasang secara rapat.

"Yang dibutuhkan bayi hanyalah kasur yang kokoh, rata, tahan air, dan dalam kondisi baik, serta tempat tidur atau seprai atau selimut yang diselipkan dengan rapat," lanjut Kate.

"Bantal atau perlengkapan tambahan lainnya seperti mainan atau selimut dapat meningkatkan risiko kecelakaan."

Dampak Memakaikan Bantal pada Bayi

1. Bisa Menyebabkan Kesulitan Bernapas

Kepala bayi baru lahir biasanya masih halus sehingga bisa ‘tenggelam’ dalam bantal saat tidur. Selain itu, lubang hidung bayi yang kecil dan lembut juga mungkin bisa tertekan oleh bantal. Hal ini dapat menyebabkan bayi jadi tidak bisa bernapas dengan baik.

Jadi, bantal sebenarnya tidak membuat bayi tidur semakin lelap, tetapi justru bisa berisiko besar, terutama ketika ia menggerakkan kelapa ke kanan atau kiri. Hal ini akan membuat mereka mengalami sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS)

2. Membuat Bayi Tersedak

Kita tidak pernah tahu apakah isi bantal tersebut tidak berserakan. Namun, penggunaan bantal tetap akan berbahaya. Soalnya, meski hanya sedikit isi bantal yang keluar, tetapi hal ini tetap bisa membuat bayi tersedak. Bisa jadi, isi bantal tersebut secara tidak sengaja masuk ke dalam mulut atau hidung si kecil.

3. Bisa Menyebabkan Bayi Overheating

Baca Juga : Tangkal Radiasi dan Bersihkan Udara: Ini 4 Tanaman Pilihan NASA

Sebagian bantal bayi ada yang terbuat dari bahan poliester, bukan katun. Hal tersebut bisa menyebabkan panas berlebihan di bawah kepala bayi.

Jika bayi dalam kondisi suhu yang terlalu panas, maka bisa menyebabkan mereka jadi berkeringat. Hal tersebut akan membuat bayi hipertermia, yang akhirnya bisa berdampak fatal.

4. Bisa Membuat Leher Terkilir

Kebanyakan bantal bayi tidak memiliki bentuk yang rata sempurna. Hal tersebut bisa membuat leher bayi yang masih lembut terkilir jika tidur berjam-jam.

Apalagi, bila bayi tidur di kamar terpisah, bisa-bisa kita dapat mengawasinya dengan baik ketika hal tersebut terjadi.

5. Tersedak Muntahannya Sendiri

Bahaya berikutnya dari penggunaan bantal pada bayi di bawah usia 1 tahun adalah tersedak oleh muntahannya sendiri. Apalagi, bayi kerap gumoh atau muntah saat diberikan susu.

Jika kita memberikan bantal berbentuk huruf U, hal ini akan membuat mereka kesulitan untuk membalik atau memutarkan kepalanya ke salah satu sisi lainnya. Akhirnya, mereka pun bisa tersedak oleh muntahannya.

6. Menyebabkan Sindrom Kepala Datar

Tidur di atas bantal juga bisa menyebabkan bayi memiliki kepala datar karena tekanan yang konstan.

Meskipun bayi harus tidur terlentang untuk mengurangi risiko SIDS, tetapi berbaring terlalu lama juga bisa mengubah struktur kepala bayi yang masih lunak. Untuk itulah, kita harus sering mengganti posisi kepala bayi saat tidur.

Tips memilih bantal yang aman untuk bayi

Mengutip dari laman What to Expect, ketika bayi sudah cukup usia untuk menggunakan bantal, jangan gunakan bantal ukuran dewasa yang biasa Bunda pakai, ya. Pilihlah model bantal untuk balita yang datar daripada bantal dewasa yang lembut dan licin.

Bantal tidaklah suatu keharusan bagi balita sampai Si Kecil bisa tidur di tempat tidur khusus balita, ya. Berikan juga ketika mereka sudah minat terhadap bantal.


Topik

Kesehatan bantal bayi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri