JATIMTIMES - Kebanyakan anak muda sering mendengarkan musik lewat headset. Hal ini memang menyenangkan untuk dilakukan, terutama ketika kamu sedang bosan. Sebab, menggunakan headset untuk mendengarkan musik tentu dapat menyajikan suara lagu yang lebih jelas dan jernih.
Mendengarkan musik lewat headset atau headphone sebenarnya tidak masalah. Namun, hal ini sebaiknya jangan dilakukan terlalu lama dan terlalu sering, apalagi jika kamu kerap mengencangkan volume suara musik.
Baca Juga : Coach Shin Tae Yong Dorong Atlet Kelola Keuangan Secara Cermat
Sebab, hal tersebut dapat menimbulkan beberapa dampak negatif kepada indera pendengaran kamu.
Menurut Dr.Alvin Nusalim, Sp. P. D dari KlikDokter, penggunaan headset Bluetooth terlalu lama dengan volume keras bisa membuat gendang telinga rusak sehingga pendengaran terganggu.
Bahkan sejumlah 247 ilmuwan dari 42 negara, menyatakan kekhawatirannya tentang efek kesehatan karena paparan radiasi Elektromagnetik (EMR) yang dipancarkan dari perangkat nirkabel, termasuk headset Bluetooth.
Medan Elektromagnetik (EMR) merupakan jenis radiasi yang dihasilkan oleh listrik, namun sudah disesuaikan dengan manusia.Bagaimanapun, ketika Anda menggunakan headset Bluetooth, paparan radiasi tipe non-ionisasi, yaitu radiasi level rendah, tetap terpancar.
Sementara dikutip dari aqm-hearingcenter.com walaupun headset bluetooth memancarkan tingkat radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan ponsel. Penempatannya bisa menjadi masalah besar bagi penggunanya.
Hal ini pun turut dipertegas dengan apa yang disampaikan oleh Joel M. Moskowitz, PhD, Direktur dari The Center for Family and Community Health di University of California, Berkeley, Amerika Serikat.
Ia menyatakan bahwa paparan medan elektromagnetik dalam jangka panjang yang berasal dari bluetooth headphone bisa sangat berbahaya, sehingga penggunaannya perlu dibatasi.
Baca Juga : Pakar Tepis Alasan Minum Air Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Gangguan Janin
“Karena kedekatan perangkat tersebut dengan tubuh atau kepala, maka bahayanya bisa lebih besar,” Moskowitz menjelaskan.
Tak hanya itu, durasi penggunaan bluetooth headphone juga dapat berpengaruh menjadi penyebab kerusakan pendengaran pada orang yang menggunakannya.
“Jika seseorang menggunakan bluetooth headphone selama berjam-jam dalam sehari, paparan radiasi gelombang mikro ke otak bisa sangat besar dan berbahaya,” terang Moskowitz.
Pada tahun 2015, sekelompok lebih dari 200 ilmuwan menulis permohonan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meminta peraturan internasional yang lebih ketat seputar EMR.
Menurut para ilmuwan ini, beberapa penelitian telah menemukan bahwa EMR mungkin berbahaya bagi manusia, bahkan ketika tingkat EMR jauh lebih rendah daripada yang diizinkan oleh pedoman saat ini.