JATIMTIMES - Pembangunan hunian sementara (huntara) untuk penyintas erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang mengalami kendala.
Sebelumnya, tahap pertama pembangunan huntara, Pemkab Lumajang menargetkan 547 unit namun dari angka ratusan tersebut yang telah selesai dibangun hanya 99 unit. Sementara 315 lainnya masih dalam proses.
Baca Juga : Dua Buruh Pabrik Ayam di Jombang Kesetrum saat Perbaiki IPAL, Satu Orang Tewas
Asisten Administrasi Sekda Kabupaten Lumajang Ir. Nugroho Dwi Atmoko mengatakan, keterlambatan untuk pembangunan huntara ini selain karena cuaca, juga karena yang mengerjakan huntara adalah dari Non-Govermental Organization (NGO).
“Dari 70 NGO yang masuk dalam daftar tahap 1, hanya 53 yang mengerjakan. Sedangkan, 17 lainnya sampai saat ini belum ada konfimasi," kata Nugroho, Rabu (23/3/2022).
Nugroho mengaku jika pihaknya mengalami kesulitan untuk mendesak agar pembangunan huntara dipercepat karena masing-masing NGO memiliki kemampuan berbeda.
"Kemampuan masing-masing NGO baik dari segi pendanaan, dan sumberdaya manusianya kan beda-beda, sehingga kita tidak bisa minta mempercepat. Apalagi rata-rata mereka itu dari luar kota," ujarnya.
Baca Juga : Tips dan Langkah-Langkah agar Kredit tidak Bermasalah
Rencananya, pihak Pemkab Lumajang akan melakukan evaluasi terhadap NGO sebelum melaksanakan pembangunan tahapan kedua. Hanya 53 NGO dari tahap pertama yang akan dimasukkan list pengerjaan tahap kedua.
"Tahap kedua kami akan memasukkan NGO yang 53 itu saja. NGO yang belum tergabung di tahap awal juga kita masukkan. Baru sisanya akan ditake over sumbangan dari baznas melengkapi 1951 unit tersebut. Baznas nanti bisa menunjuk pihak ketiga," tutupnya.