JATIMTIMES - Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur (Jatim) Ony Setiawan mendorong pemerintah ambil bagian dalam penguatan petani gurem, yakni petani yang menggarap lahan kurang dari 0,5 hektare. Penguatan tersebut bisa direalisasikan melalui kebijakan integrasi pertanian dan peternakan.
Konsep integrasi ini, menurut Ony, memungkinkan petani memanfaatkan lahan secara lebih efisien. Limbah pertanian dapat digunakan sebagai pakan ternak, sementara limbah peternakan diolah menjadi pupuk organik.
Baca Juga : Komisi D DPRD Jatim Dukung Pembentukan Badan Otoritas Percepatan Pembangunan Madura
Pola ini dinilai mampu menekan biaya produksi dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Ony menilai, integrasi pertanian dan peternakan bukan hal baru, namun implementasinya masih belum optimal.
Karena itu, ia mendorong Pemprov Jatim dan pemerintah kabupaten/kota agar menjadikan program ini sebagai prioritas dengan dukungan anggaran dan pendampingan teknis yang memadai.
“Kalau petani gurem hanya mengandalkan panen padi atau jagung, jelas penghasilannya tidak cukup. Tapi jika ditambah peternakan kecil seperti ayam, kambing, atau sapi, ada tambahan penghasilan yang bisa meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Penguatan petani gurem merupakan hal yang mendesak. Apalagi, mayoritas petani di Jatim tergolong sebagai petani gurem. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 60 persen dari total 4,6 juta rumah tangga pertanian di Jatim termasuk dalam kategori tersebut.
“Petani gurem menghadapi banyak keterbatasan, mulai dari akses lahan, permodalan, hingga harga jual hasil panen yang tidak stabil. Karena itu, kami menilai integrasi antara pertanian dan peternakan perlu didorong untuk meningkatkan pendapatan mereka,” kata Ony.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya peran BUMD pangan dalam membantu pemasaran produk petani. Dia menyebut, anjloknya harga saat panen raya masih menjadi persoalan serius yang merugikan petani gurem.
Baca Juga : Bocoran Xiaomi 17 Pro Max: Punya Layar Belakang, Baterai Jumbo, dan Desain Tipis
Legislator dari dapil Bojonegoro-Tuban ini pun mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran dan distribusi hasil tani. Juga kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menghadirkan inovasi teknologi tepat guna di sektor pertanian.
“Ini bukan sekadar wacana. Pemerintah daerah harus serius mengalokasikan anggaran untuk penguatan petani gurem melalui model usaha tani yang berkelanjutan,” pungkas Wakil Ketua DPD PDIP Jatim itu.