Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Ini Rahasia Amalan yang Membuat Kerja Lancar dan Rezeki Berkah, Muslim Wajib Tau

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

25 - Sep - 2025, 10:08

Placeholder
Ilustrasi amalan yang membuat kerja dan aktivitas manusia dilancarkan Allah SWT (ist)

JATIMTIMES - Setiap orang tentu ingin pekerjaannya berjalan tanpa hambatan, rezekinya mengalir lancar, dan hatinya tenang saat beraktivitas. Namun, kenyataan sehari-hari sering kali penuh tantangan: macet di jalan, tekanan pekerjaan, atau masalah yang datang tak terduga. Dalam Islam, ada rahasia pagi yang bisa menjadi bekal menghadapi semua itu, yakni memulai hari dengan amalan-amalan sunnah yang disukai Allah Ta’ala.

Allah menegaskan bahwa siapa saja yang beramal saleh dengan iman yang tulus, hidupnya akan dipenuhi kebaikan. Firman-Nya dalam QS. an-Nahl: 97 berbunyi:

Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Hadir di CFD Ijen Malang, Edukasi Peserta lewat Open Booth

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Artinya, kerja keras seorang muslim tidak hanya soal usaha lahiriah, tapi juga didukung amalan rohaniah. Pagi hari bukan sekadar permulaan aktivitas, melainkan momen untuk menyiapkan energi spiritual agar pekerjaan lebih berkah dan dimudahkan.

Dalam buku Ensiklopedi Amalan Muslim karya Syaikh Asyraf bin Abdul Masqud, disebutkan ada tiga amalan yang dianjurkan sebelum seseorang keluar rumah. Amalan ini ringan dikerjakan, tetapi memiliki dampak besar bagi kelancaran aktivitas.

Berwudu adalah cara paling sederhana untuk memulai hari dengan bersih. Tidak hanya membersihkan anggota tubuh dari hadas kecil, wudu juga menyegarkan pikiran dan memberikan energi positif sebelum melangkah.

Sunnahnya, wudu dilakukan di rumah sebelum berangkat. Dengan begitu, bila terdengar azan, seseorang lebih mudah menuju masjid. Keutamaannya berlipat: bisa meraih pahala salat di masjid, mendapatkan keutamaan salat di awal waktu, dan ikut berjamaah.

Bagi pekerja, rutinitas ini seperti reset button setiap pagi. Pikiran yang sempat kacau bisa lebih tenang, hati terasa ringan, dan langkah menuju tempat kerja pun lebih mantap.

Di antara amalan sunnah, salat Dhuha dikenal luas sebagai “salat pembuka rezeki”. Rasulullah SAW mewasiatkan kepada Abu Hurairah RA agar tidak meninggalkan salat ini, selain puasa sunnah tiga hari dalam sebulan dan salat witir sebelum tidur.

Amalan kedua adalah melaksanakan salat Dhuha. Waktu Salat Dhuha dimulai sejak matahari terbit hingga menjelang Zuhur. Namun, yang paling utama adalah sekitar seperempat siang, kurang lebih pukul sembilan pagi, sebagaimana sabda Rasulullah: “Salatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika hari mulai panas.”

Baca Juga : Bangun Kampung Pancasila, Pemkot Surabaya Gandeng Kemenag Berantas Buta Aksara Agama

Jumlah rakaatnya fleksibel, mulai dari dua hingga delapan, bahkan lebih. Banyak ulama salaf menekankan pentingnya salat ini karena diyakini membuka jalan rezeki dan keberkahan dalam hidup.

Bagi para pekerja, meluangkan waktu 5-10 menit di pagi hari untuk salat Dhuha bisa menjadi “investasi spiritual” yang dampaknya dirasakan sepanjang hari. Pekerjaan terasa lebih mudah, hati lebih lapang, dan keberuntungan seolah menyertai langkah.

Kemudian, mengqadha salat malam di siang hari sehingga menjaga konsistensi ibadah. Tidak semua orang sanggup rutin salat malam. Ada kalanya tubuh terlalu lelah atau tertidur pulas hingga melewatkan ibadah ini. Namun, Rasulullah SAW memberikan teladan dengan menggantinya pada siang hari.

Aisyah RA meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah luput dari salat malam karena tertidur atau sakit, beliau menggantinya dengan dua belas rakaat di siang harinya. Begitu pula hadis dari Umar bin Khattab RA menegaskan, siapa yang terlewat membaca Al-Qur’an atau salat malam, bisa menggantinya di waktu Subuh hingga Zuhur, dan tetap tercatat seolah melakukannya pada malam hari.

Amalan ini mengajarkan pentingnya konsistensi. Bagi pekerja, mengganti salat malam dengan salat sunnah di pagi hari bisa menjadi spiritual back-up. Energi batin tetap terjaga, meski semalam tubuh tak kuat melawan kantuk.


Topik

Agama islam ensiklopedi amalan muslim pembuka rikzi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya