Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Terima Suntikan Dana Rp 25 Triliun, BTN Pacu Penyaluran Kredit Rp 8-10 Triliun/Bulan

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

18 - Sep - 2025, 12:14

Placeholder
Direktur Network & Retail Funding BTN, Rully Setiawan (Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Pemerintah resmi mengucurkan dana jumbo sebesar Rp200 triliun ke lima bank milik negara melalui Bank Indonesia pada Jumat (12/9/2025). Bank penerima suntikan dana tersebut salah satunya adalah adalah Bank BTN. Kebijakan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat likuiditas perbankan sekaligus mempercepat penyaluran kredit ke sektor ekonomi riil, sehingga roda perekonomian nasional bisa bergerak lebih cepat.

Direktur Network & Retail Funding BTN, Rully Setiawan, menyambut positif langkah pemerintah ini. Menurutnya, tambahan likuiditas sangat dibutuhkan mengingat beberapa bulan terakhir perbankan menghadapi tantangan ketat dalam pendanaan. BTN sendiri mendapatkan porsi Rp 25 triliun dari dana yang disalurkan.

Baca Juga : Daftar Hari Libur Oktober 2025, Cek Tanggal Merah Terdekat

“Tambahan likuiditas ini membuat kami lebih percaya diri. Dalam dua sampai tiga bulan ke depan, paling lambat November, dana Rp 25 triliun dari pemerintah ini sudah bisa kami salurkan kembali ke masyarakat,” ujar Rully saat diwawancarai di UM, Kamis, (18/9/2025).

BTN menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp 8-10 triliun per bulan dari suntikan dana tersebut. Fokus utama akan diarahkan pada pembiayaan perumahan, dukungan untuk UMKM, serta kredit modal kerja yang menyentuh langsung sektor riil. Rully menekankan, sebelum adanya bantuan likuiditas ini, BTN sudah mampu menyalurkan pembiayaan Rp12-15 triliun per bulan. Dengan tambahan dana, kapasitas pembiayaan akan semakin kuat dan memberi ruang lebih besar bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kebijakan ini juga diharapkan berdampak pada bunga kredit. Untuk KPR subsidi, penentuan suku bunga tetap berada di tangan pemerintah. Namun untuk KPR non-subsidi, peluang penurunan bunga terbuka seiring membaiknya kondisi likuiditas dan penurunan BI rate sepanjang tahun ini.

“BI rate sudah empat kali turun tahun ini, bahkan lebih cepat dibandingkan Fed rate. Ini menunjukkan Indonesia sudah bisa mengambil langkah sendiri tanpa harus menunggu keputusan global. Dengan biaya dana yang lebih murah, bank juga punya ruang untuk menurunkan bunga kredit sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat,” jelas Rully.

Baca Juga : Pemkab Malang Optimis Peningkatan Target Pendapatan Terealisasi, Turut Optimalisasi BUMD

Ia juga menilai keputusan Menteri Keuangan menyalurkan dana besar ke bank BUMN meski terkesan mendadak tetap sah dan wajar, mengingat urgensinya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini sekaligus mendukung target Presiden dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan pertumbuhan yang lebih merata.

Bagi BTN, tambahan Rp 25 triliun bukan hanya soal memperkuat cadangan likuiditas, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperluas akses pembiayaan yang lebih inklusif. “Fokus kami adalah memastikan masyarakat bisa lebih mudah mengakses kredit, baik untuk membeli rumah, mengembangkan usaha, maupun kebutuhan produktif lainnya. Dengan likuiditas yang lebih longgar, kepercayaan diri kami untuk menyalurkan pembiayaan juga semakin tinggi,” pungkas Rully.


Topik

Ekonomi bank indonesia kucuran dana bank



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana