Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Israel Klaim 250 Ribu Warga Tinggalkan Kota Gaza, Versi Gaza Hanya 70 Ribu

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

14 - Sep - 2025, 10:06

Placeholder
Pasukan Tentara Israel. (Foto: REUTERS)

JATIMTIMES - Kota Gaza kembali menjadi sorotan dunia setelah militer Israel mengklaim bahwa lebih dari 250.000 warga telah meninggalkan Kota Gaza selama serangan intensif dalam beberapa pekan terakhir. Klaim tersebut disampaikan oleh juru bicara militer Israel berbahasa Arab, Avichay Adraee, melalui platform X pada Minggu (14/9/2025).

Menurutnya, jumlah itu setara dengan lebih dari seperempat juta penduduk yang memilih meninggalkan rumah demi keselamatan diri dan keluarga. "Menurut perkiraan IDF (militer), lebih dari seperempat juta penduduk Kota Gaza telah pindah dari kota demi keselamatan mereka sendiri,” kata juru bicara militer berbahasa Arab, Kolonel Avichay Adraee, di platform X.

Baca Juga : 10 Negara Tolak Palestina Merdeka di PBB, Termasuk Papua Nugini Tetangga Indonesia

Namun, angka itu jauh berbeda dari catatan badan pertahanan sipil Gaza yang menyebut hanya sekitar 70.000 warga yang berhasil mengungsi.

Perbedaan klaim antara Israel dan otoritas Gaza sulit diverifikasi karena akses media yang sangat terbatas di wilayah tersebut. Informasi yang beredar mayoritas hanya bersumber dari laporan militer Israel maupun catatan badan pertahanan sipil Palestina.

Pada Sabtu sebelumnya, militer Israel juga dilaporkan menyebarkan selebaran ke warga di distrik barat Gaza, mendesak mereka segera mengungsi melalui Jalan Al-Rashid menuju selatan Wadi Gaza. Selebaran itu menekankan bahwa operasi militer dilakukan untuk membubarkan dan menghancurkan kelompok Hamas.

Serangan Udara dan Krisis Kemanusiaan

Badan pertahanan sipil Gaza menyebut serangan udara Israel berlangsung terus-menerus, menyasar wilayah pemukiman hingga gedung-gedung tinggi. Israel beralasan gedung-gedung tersebut digunakan oleh militan Hamas sebagai pusat operasi.

Namun, langkah ini memicu kecaman internasional, termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menilai serangan hanya memperburuk krisis kemanusiaan. Gaza kini menghadapi kondisi darurat dengan kelaparan massal serta minimnya tempat aman untuk berlindung.

Situasi mencekam ini turut dirasakan langsung oleh warga Kota Gaza. Salah satunya, Umm Anas al-Ashqar, yang mengatakan kepada AFP “Setiap malam kami tidur tanpa tahu apakah kami akan bangun dalam keadaan hidup.”

Baca Juga : Pangeran Balitar dan Jejak Politik Madiun pada Era Trunojoyo–Surapati (1645–1704)

Ia menambahkan, serangan udara tidak pernah berhenti, sementara keluarganya tetap bertahan di rumah karena tidak memiliki tujuan lain.

“Ini bukan hidup. Mati akan lebih mudah dari ini,” ujar al-Ashqar dengan suara lirih.

Tekanan Internasional terhadap Israel

Meskipun menghadapi tekanan besar dari dunia internasional untuk menghentikan serangan, pemerintah Israel menegaskan akan melanjutkan operasi militer hingga Hamas benar-benar dikalahkan.

Situasi ini menandai salah satu periode paling sulit bagi warga Gaza yang kini terjebak dalam konflik berkepanjangan, tanpa kepastian kapan perang akan berakhir.


Topik

Internasional Israel gaza Palestina Serangan Israel



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni