Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

232 Siswa SMAN 1 Panji Situbondo Alami Diare, Diduga Akibat Konsumsi Makan Bergizi Gratis

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Sep - 2025, 20:46

Placeholder
Pihak Sekolah SMAN 1 Panji Situbondo saat melakukan tracking jumlah siswa yang mengalami diare diduga usai konsumsi Makan Bergizi Gratis, Kamis (04/09/2025). (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Sebanyak 232 siswa SMAN 1 Panji, Kabupaten Situbondo, mengalami gejala diare massal dalam waktu yang hampir bersamaan. Kasus ini mencuat setelah sejumlah siswa SMAN 1 Panji izin tidak masuk sekolah karena alasan yang sama yakni sakit diare.

Kepada JATIMTIMES, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Dwi Prastyo Budi, menyampaikan jika awalnya hanya terdapat 15 siswa yang mengalami keluhan serupa pada Kamis pagi. Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, tercatat sebanyak 232 siswa dari total 1.042 siswa yang mengalami diare. 

Baca Juga : Kota Batu Masih Waspada Angin Kencang, Beberapa Pohon Tumbang Hingga Listrik Padam

“Awalnya ada 15 siswa diare, setelah itu saya tracking. Dari 30 kelas, total 232 siswa mengalami gejala yang sama,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, Kamis (04/09/2025).

Berdasarkan catatan pihak sekolah, indikasi awal menyebutkan gejala sakit mulai dirasakan sejak Selasa malam. Beberapa siswa diketahui sudah mengeluh perut mulas dan sering buang air besar encer sebelum kemudian jumlah kasus meningkat pesat hingga Kamis.

Dwi menuturkan bahwa pihak sekolah langsung melakukan pengecekan ke dapur penyedia makanan MBG yang berlokasi di Mimbaan. Ia mengaku menyampaikan langsung kepada pengelola bahwa ratusan siswa sakit dengan gejala serupa pada waktu hampir bersamaan. 

“Mau tidak mau ada indikasi ke MBG. Saya sudah sampaikan, dengan penyediaan makanan untuk 3.000 lebih porsi seharusnya ada pengawasan yang ketat,” tegasnya.

Menu makanan MBG yang dikonsumsi siswa pada hari Selasa berupa olahan daging, sementara pada hari Rabu lauknya adalah ayam. Dari temuan di lapangan, menu daging pada Selasa menjadi perhatian khusus karena proses pengolahannya dianggap kurang tepat. 

“Bahkan tadi kokinya bilang bahwa menu hari Selasa memang mengkhawatirkan, karena ada tiga jenis daging dengan cara masak berbeda, tapi semuanya digabung jadi satu dan dimasak untuk satu menu,” ungkap Budi.

Lebih mengejutkan lagi, koki yang bertugas memasak menu tersebut juga mengalami diare usai mengonsumsi makanan yang sama. Hal itu semakin memperkuat dugaan bahwa kasus diare massal siswa SMAN 1 Panji berkaitan dengan menu makan siang yang disediakan MBG pada hari Selasa.

Meski jumlah siswa yang terdampak mencapai ratusan, Dwi memastikan tidak ada yang sampai harus dirawat di pusat kesehatan atau rumah sakit. Para siswa hanya diberikan penanganan sederhana di rumah masing-masing. 

“Alhamdulillah tidak ada yang sampai harus dirawat. Tadi hanya ada yang minta obat ke UKS, Namun tadi saya sampaikan bagi siswa diare bisa ijin pulang asalkan dijemput orang tua” katanya.

Baca Juga : Maulid Nabi di MIN 2 Kota Malang: Menyalakan Empat Sifat Teladan Rasulullah pada Generasi Muda

Pihak sekolah kini terus berkoordinasi dengan penyedia makanan MBG untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Budi menegaskan bahwa dengan jumlah konsumsi mencapai ribuan porsi setiap hari, kualitas bahan makanan maupun proses pengolahan harus diawasi secara ketat agar tidak membahayakan kesehatan siswa.

Kasus ini juga menjadi bahan evaluasi bagi sekolah dan pihak terkait, mengingat program makan bersama (MBG) sejatinya bertujuan untuk mendukung kesehatan dan gizi siswa, bukan sebaliknya menimbulkan masalah kesehatan. Dwi berharap ke depan akan ada langkah lebih konkret dalam pengawasan mutu makanan.

“Keyakinan kami, dengan jumlah siswa yang sakit bersamaan, ada kaitannya dengan menu makanan. Maka dari itu kami berharap pengawasan bisa diperketat, sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini,” pungkas Dwi Prastyo Budi.

Sementara itu Siswa kelas X10 SMAN 1 Panji, Muhammad Ridho mengatakan bahwa dirinya mengalami sakit perut pada hari rabu malam. "Malam itu perut mules, ke kamar mandi 3 kali bolak balik, BAB encer gitu pak," ujarnya.

Selain itu, Ridho mengaku jika teman sekelasnya juga mengalami hal yang sama yakni mengalami diare. "Ada 3 teman saya yang laki-laki tiga orang yang sakit sama diare," katanya.

Ridho juga menyatakan jika kamis pagi dirinya merasakan enakan, namun usai menyantap menu MBG hari kamis (04/09/2025) siang, perutnya kembali mulas. "Awalnya enakan pak, tadi pas makan siang MBG menu nuget dan tongkol perut saya mules lagi, mungkin karena ada sambal atau apa saya tidak paham, yang pasti saya mules lagi," ungkapnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Pihak tim ahli gizi yang mengambil sampel dari siswa dan makanan MBG menolak memberikan komentar. Mereka menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan apakah gejala yang dialami siswa benar-benar disebabkan oleh MBG atau faktor lain. 


Topik

Peristiwa 232 Siswa SMAN 1 Panji Situbondo Diare Makan Bergizi Gratis MBG



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Sri Kurnia Mahiruni