JATIMTIMES - Ruang kerja Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak di Gedung Negara Grahadi menjadi salah satu bangunan yang hangus dibakar massa pada kerusuhan beberapa hari lalu. Emil Dardak akhirnya buka suara terkait hal tersebut.
Dia menyatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tengah fokus untuk mengembalikan situasi keamanan. Karena itu, pihaknya belum melakukan pembahasan terkait rencana perbaikan Gedung Negara Grahadi, termasuk ruang kerja Wagub.
Baca Juga : Aliansi Perempuan Indonesia Demo 3 September 2025: Desak Prabowo Hentikan Kekerasan Aparat
"Nanti kita pikirkan (soal perbaikan), sekarang yang paling prioritas memang kami dengan TNI-Polri, bagaimana kita memberikan dukungan juga kepada beliau-beliau yang telah mendapat amanah dari presiden untuk menjaga situasi tertib aman terkendali untuk masyarakat," ungkapnya di Gedung DPRD Jatim, Selasa (2/9/2025).
Ditanya mengenai angka kerugian dan jumlah aset-aset yang rusak, dia mengaku saat ini masih dilakukan inventarisasi. Ia juga menaruh perhatian serius terhadap dua hal, yakni fasilitas publik dan dokumen-dokumen.
"Yang penting fasilitas umum masyarakat. Saya lebih lebih khawatir ke dua hal yang utamanya. Satu, yang digunakan oleh publik karena itu yang harus duluan kita benerin. Jadi yang masyarakat ini menggunakan. Yang kedua, itu dokumen-dokumen. Karena dokumen ini kan bagian dari tata kelola, bagian dari governance ya, akuntabilitas. Nah, ini yang harus diinventarisir," paparnya.
"Bahwa yang lainnya untuk menunjang tugas, kita akan mencari solusi berikutnya. Kayaknya yang lebih etis hari ini kita fokus kepada masyarakat. Apa sih fasilitas mereka yang bisa kita coba benahi itu dulu," lanjut mantan Bupati Trenggalek itu.
Sejalan dengan itu, dia kembali menekankan bahwa Pemprov Jatim tengah mengarahkan fokus utama untuk mengembalikan situasi keamanan dan ketertiban. Tidak hanya di area Grahadi, tetapi di seluruh daerah di Jatim.
"Jangan lupa bahwa masyarakat, pelaku usaha, itu harus bisa menjalankan kegiatan dengan tenang. Jadi seluruh titik ini dijaga. Bukan hanya grahadi tok, tapi semua titik dijaga untuk menjaga kesinambungan kegiatan masyarakat. Karena ada loh orang yang kalau kegiatan tuh enggak jalan sehari, mereka bisa enggak makan loh. Kan kasihan gitu," urainya.
Baca Juga : Fasilitas Lalin Rusak Akibat Demo Ricuh, Kerusakan Senilai Ratusan Juta
Sejalan dengan itu, bukan berarti area Gedung Negara Grahadi dibiayai tanpa pengamanan. Ia menegaskan bahwa Gedung Negara Grahadi harus dijaga, bukan hanya karena gedung itu milik Pemprov Jatim, tetapi juga ada alasan lain yang mendasari.
"Grahadi ini sudah ada dari dari zaman Gubernur Suryo ya. Sehingga ini bukan soal pemerintah provinsi hari ini. Grahadi ini adalah milik masyarakat Jawa Timur. Jadi kalau grahadi ini dijaga itu bukan untuk Pemprov, tapi tanggung jawab Pemprov menjaga Grahadi untuk masyarakat Jawa Timur," jelasnya.
"Karena ini adalah catatan jejak sejarah dari bahkan sebelum era kemerdekaan. Itulah sebabnya kenapa ada pengamanan, karena ini menjadi sebuah tanda yang paling pertama diincar dalam proses-proses yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab itu, ini jadi simbol," sambungnya.