JATIMTIMES - Nama dr Syahpri Putra Wangsa SpPD K-GHbFINASIM mendadak menjadi perbincangan publik setelah videonya viral di media sosial. Dalam video tersebut, dokter yang bertugas di RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, itu terlihat tetap tenang meski mendapatkan intimidasi dari keluarga pasien.
Peristiwa ini bermula saat dr Syahpri tengah memeriksa pasien. Namun, salah satu keluarga pasien memaksa dirinya melepas masker yang dikenakan. Meskipun situasi cukup tegang, sikap sabar dan profesional sang dokter menuai pujian dari warganet. Banyak yang mengapresiasi keteguhan dan etika beliau dalam menghadapi tekanan.
Profil dan Karier
Baca Juga : Dikabarkan Tewas, Wartawan Korban Gas Air Mata Demo Pati Masih Dirawat
Dilansir dari berbagai sumber, dikenal sebagai dokter spesialis penyakit dalam, dr Syahpri memiliki fokus keahlian di bidang ginjal dan hipertensi. Berikut latar belakang pendidikannya:
• Sp.PD: Spesialis Penyakit Dalam
• K-GH: Konsultan Ginjal dan Hipertensi
• FINASIM: Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine, gelar tertinggi di bidang penyakit dalam di Indonesia
Riwayat kariernya mencakup:
• 2015–2017: Internis di RSUD Sungai Lilin
• 2016–sekarang: Dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Sekayu
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini melanjutkan pendidikan spesialis di Universitas Sriwijaya. Selain praktik, ia aktif menjadi pembicara seminar dan talkshow kesehatan, khususnya seputar nefrologi dan penyakit ginjal.
Reaksi IDI terhadap Kasus Kekerasan pada Tenaga Medis
Baca Juga : Sasar 873 KPM, Bantuan Pangan Bulog Ringankan Beban Warga Desa Birem Sampang
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Musi Banyuasin menyatakan keprihatinan mendalam atas dugaan penganiayaan yang dialami dr Syahpri.
Ketua IDI Cabang Musi Banyuasin dr Ichsan Nur Hamdan MKM menegaskan bahwa kekerasan terhadap tenaga medis adalah tindakan yang melanggar hukum dan tidak dapat dibenarkan.
“Segala bentuk penganiayaan dan kekerasan, apalagi kekerasan fisik, harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
IDI mendesak aparat penegak hukum untuk segera memproses kasus ini tanpa pandang bulu, sekaligus meningkatkan pengamanan bagi tenaga medis agar insiden serupa tidak terulang.
Memgapa Kasus Ini Viral?
Selain karena tindakan intimidasi yang direkam kamera, publik menaruh simpati karena dr Syahpri tetap menjaga profesionalisme di tengah tekanan. Sikapnya dianggap sebagai teladan bagi tenaga medis dalam menghadapi situasi sulit, sekaligus menyoroti pentingnya menghormati tenaga kesehatan yang bekerja di garda terdepan.
Kasus yang menimpa dr Syahpri menjadi pengingat bahwa keselamatan tenaga medis adalah hal yang harus dijaga. Sikap tenang dan sabar yang ia tunjukkan patut diapresiasi, sekaligus menjadi pelajaran bahwa menghargai kerja tenaga kesehatan adalah kewajiban semua pihak.