JATIMTIMES - Ancaman banjir di sejumlah titik di Kota Malang mendapat atensi serius. Tak tanggung-tanggung, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kini masuk dalam daftar survei nasional National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) atau program pengendalian banjir berskala internasional hasil kerja sama antara Pemerintah Pusat dan World Bank (Bank Dunia).
Dalam program prestisius ini, Pemkot Malang mengajukan dua titik rawan banjir prioritas untuk dibenahi total: kawasan Jalan Bondowoso-Tidar dan Jalan Letjen Sutoyo-Jagung Suprapto. Usulan tersebut kini tengah diverifikasi langsung oleh tim World Bank yang melakukan peninjauan lapangan.
Baca Juga : Cek Lawan Timnas! Ini Link Live Streaming Drawing Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Hari Ini
“Kami bersyukur karena dua lokasi yang kami usulkan sudah masuk dalam proses survei. Tim dari World Bank datang untuk mengecek langsung apakah dokumen yang kami kirimkan sesuai dengan kondisi lapangan,” ujar Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto.
Menurut Dandung, dua titik tersebut dipilih berdasarkan identifikasi kawasan yang kerap terdampak genangan air saat musim hujan tiba. Beberapa kawasan lainnya yang selama ini jadi langganan banjir juga masuk dalam daftar pemantauan, seperti Soekarno-Hatta, Sawojajar, dan Lowokwaru.
“Kapasitas saluran drainase yang ada saat ini sudah tidak memadai, apalagi dengan meningkatnya curah hujan dan pertumbuhan perkotaan. Perlu solusi jangka panjang,” tegas Dandung.
Program ini tak hanya sebatas pembangunan saluran air semata, namun juga mencakup pendekatan pengelolaan air berkelanjutan, seperti pembuatan resapan, sistem pengaliran air bertingkat, hingga pengembangan teknologi drainase modern yang ramah lingkungan.
Demi mempercepat tahapan realisasi program, Pemkot Malang tengah mengebut proses penyempurnaan dokumen administratif sebagai syarat teknis. Salah satunya adalah dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang ditarget rampung bulan Juli ini.
Baca Juga : Buka Kediri City Expo Apeksi 2025, Mbak Wali Ungkap Stan dan Ruang Expo Bertema Kediri Kota Lama
“Kami optimis semua persyaratan akan selesai. Target kami, September 2025 seluruh dokumen sudah lengkap dan siap ditindaklanjuti,” ungkap Dandung.
Jika lolos seleksi tahap verifikasi, Kota Malang akan mendapat bantuan teknis maupun pembiayaan dari World Bank untuk pembangunan drainase skala besar yang dapat menjadi tonggak penting pengendalian banjir secara terintegrasi.