JATIMTIMES - Nama Gilang Herlambang (@gilang.her) belakangan menjadi viral setelah menerima somasi dari Universitas Widyagama (UWG) Malang. Somasi ini berkaitan dengan beberapa konten video yang ia unggah di media sosial, yang dianggap mencemarkan nama baik kampus.
Salah satu video yang dipermasalahkan berjudul "Live Jualan Preloved Almamater Kampus Malang", di mana Gilang menyebut UWG sebagai "kampus kecil." Selain itu, video lainnya yang berjudul "Razia Kampus, Malang Asli Enaknya Kuliah Mana?" juga menuai kontroversi karena menyebut UWG sebagai "mitos" dan "urban legend Widyagama."
Pihak kampus merasa konten tersebut tidak pantas dan meminta Gilang untuk menghapus video serta menyampaikan permintaan maaf resmi dalam waktu 7x24 jam. Jika tidak, UWG berencana membawa masalah ini ke ranah hukum.
Siapa Gilang Herlambang?
Gilang Herlambang, juga dikenal dengan nama panggung Gilang Durhaka, lahir pada 31 Juli 2001 di Lumajang, Jawa Timur. Ia adalah seorang stand-up comedian yang memiliki ciri khas dalam membawakan materi komedi, yakni kerap menyinggung sisi negatif kehidupan pribadinya, terutama tentang keluarganya.
Julukan Durhaka melekat padanya karena ia sering membawakan materi yang menyindir atau membongkar aib keluarganya sendiri dengan gaya sarkastik dan ekspresi emosional yang berlebihan.
Usut punya usut, Gilang mulai tertarik pada dunia stand-up comedy sejak tahun 2016, ketika komunitas Stand Up Indo Lumajang baru terbentuk. Saat itu, ia hanya mengikuti beberapa perlombaan tanpa menjadi anggota tetap. Namun, komunitas tersebut sempat vakum karena kesibukan para anggotanya.
Di tengah perjalanan hidupnya, Gilang mengalami masa sulit. Ibunya meninggal dunia, membuatnya harus bekerja sampingan demi memenuhi kebutuhan hidupnya saat masih duduk di bangku SMK.
Pada 2020, pandemi COVID-19 melanda Indonesia, dan di saat yang bersamaan, komunitas Stand Up Indo Lumajang kembali aktif setelah vakum selama lima tahun. Gilang pun bergabung secara reguler dan mulai sering tampil di berbagai panggung komedi.
Kesempatan besar datang ketika Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV membuka audisi musim kesembilan. Gilang mengikuti seleksi secara daring dan berhasil mendapatkan golden ticket, yang membawanya menjadi finalis. Ia bahkan beberapa kali masuk nominasi penampilan terbaik.
Penampilan panggungnya yang ekspresif, penuh emosi, dan mengangkat cerita keluarga dengan gaya humor sarkastik membuatnya dikenal luas. Namun, langkahnya harus terhenti di babak enam besar. Meski demikian, keikutsertaannya dalam SUCI Kompas TV membuka banyak peluang baru baginya di dunia hiburan.
Selain menjadi komika, Gilang juga dimenal aktif sebagai content creator. Sejak awal 2022, Gilang mulai aktif membuat video komedi di media sosial. Salah satu kontennya yang viral adalah parodi tentang seorang istri yang menyambut suaminya yang berprofesi sebagai pilot.
Selain itu, konten bertema POV cowok balas dendam ke cewek juga dilihat jutaan penonton. Dalam konten tersebut, ia menggambarkan berbagai tingkah laku pasangan dalam hubungan, seperti menjadi pribadi yang gampang marah, selalu bilang “terserah,” hingga minta dibonceng oleh pasangannya.
Pria yang kini tinggal di Dinoyo, Kota Malang tersebut kini sering viral lantaran bikin konten komedi tentang kehidupan kampus, terutama di Malang. Ketertarikannya terhadap tema ini berawal dari banyaknya mahasiswa yang menghadiri acara open mic yang ia ikuti.
Baca Juga : Marcelyna Angela, Pilih Kembangkan Kemampuan Hairstylist Lewat Sosial Media
Menurut Gilang, mahasiswa merupakan salah satu segmen penonton komedi modern yang cukup besar. Hal ini mendorongnya untuk melakukan eksplorasi lebih dalam guna mencari berbagai fakta menarik seputar kehidupan mahasiswa.
Salah satu ciri khasnya dalam konten ini adalah penggunaan helm putih dan rompi hijau neon, yang identik dengan tukang parkir. Atribut ini digunakannya untuk menggambarkan sosok "polisi kampus" yang gemar merazia mahasiswa. Meskipun satire, gaya komedinya justru semakin digemari.
Selain itu, ia juga mulai membuat konten yang membahas asal-usul mahasiswa di berbagai kampus. Misalnya, Universitas Negeri Malang (UM) yang mayoritas mahasiswanya berasal dari wilayah dengan pelat nomor AG.
Begitu pula dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang kerap ia gambarkan sebagai didominasi oleh anak dari pengusaha tambang serta mereka yang berasal dari keluarga kurang harmonis. Universitas Brawijaya juga tak luput dari perhatiannya, di mana kampus tersebut ia sebut memiliki Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tergolong tinggi.
Sementara itu, kampus tempatnya berkuliah, Universitas Islam Malang (Unisma) sering ia bahas sebagai perguruan tinggi yang mayoritas mahasiswanya berasal dari Madura.
Kesuksesan kontennya membuat Gilang semakin dikenal. Bahkan, beberapa kampus meminta Gilang untuk turut mempromosikan, salah satunya Universitas Merdeka (Unmer) Malang yang pernah mengirimkan satu set jas almamater.
Namun, popularitasnya juga membawa konsekuensi. Sebelum disomasi kampus UWG, ia juga pernah mendapat kritik, bahkan ancaman dari pihak tertentu. Selain serangan di media sosial, ia juga pernah mengalami teror fisik, seperti diikuti oleh orang tak dikenal. Bahkan, ada organisasi yang menuduhnya menyebarkan konten berbau rasis.
Meski demikian, Gilang masih tetap berkomitmen untuk terus berkarya. Pria yang sejak 2023 tergabung dalam Stand Up Comedy Malang itu juga mengaku bahwa setiap kontennya juga dilakukan riset dengan bertanya kepada mahasiswa di kampus tersebut.
Seiring meningkatnya popularitasnya, Gilang mulai dilirik oleh berbagai stasiun televisi nasional. Ia sempat mendapat undangan tampil di berbagai program komedi dan talk show. Bahkan, ia juga ditawari menjadi salah satu host acara Somasi yang dipandu oleh Deddy Corbuzier.
