JATIMTIMES - Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Biasanya banyak diisi dengan berbagai kegiatan perayaan, tak terkecuali di Kampung Budaya Polowijen Kota Malang yang mengisi dengan edukasi nilai-nilai pawon dalam budaya Jawa, Minggu (22/12/2024).
Sekitar 30 perempuan muda dan tua dilibatkan dalam rangkaian peringatan itu. Di pawon (dapur) yang disiapkan ada aktivitas cethik geni dan masak-masak bersama.
Baca Juga : Hokky Caraka Mendadak Drop Usai Timnas Indonesia Gugur di Piala AFF 2024
Budayawan Kota Malang, Mbah Karjo menjelaskan bahwa pawon adalah ruang intim keluarga yang selama ini di kuasai oleh ibu. Pawon bukan sekadar tempat mengolah makanan tetapi juga tempat mengolah rasa dan segala keluh kesah keluarga. Dikatakannya, siapapun orang yang sudah masuk di pawon berati dia adalah orang dekat keluarga tersebut, entah teman dekat atau termasuk tetangga.
"Jika ada tamu di terima di pawon berati orang tersebut sudah dianggap keluarga. Di pawon setiap orang bisa bercerita keseharian, masalah pribadi, gosib bahkan termasuk hutang piutang," ujar Mbah Karjo.
Pria yang dikenal Dalang Wayang Suket itu menjelaskan nilai nilai penting pawon untuk membentuk karakter kepribadian keluarga. Ia berujar, alat-alat memasak seperti dandang atau kendil sebagai wadah memasak biasanya tidak boleh pecah, jika pecah harus di ruwat.
"Semuanya di pawon ada filosofi tersendiri," jelas.
Rangkaiannya dimulai dengan menari bersama tari Beskalan Putri Malang dilanjutkan dengan tari Ragil Kuning. Tak lupa Perempuan Bersanggul Nusantara juga mengajarkan cara berkain saat beraktivitas.
Sany Repriandini Ketua Umum PBN menjelaskan pada anak anak remaja berbagai cara memakai kain jarik gaya tradisional. Dari jarik biasa yang dilipat dan dikenakan sebagai kain panggung atau kain panjang, Jarik Grompol yang dikenakan dengan ujung kain di depan.
Baca Juga : DPRD Kota Malang Dorong Program untuk Pemberdayaan Perempuan Rentan Bisa Dilakukan Berkelanjutan
"Jarik Liris dilipat dan dikenakan dengan ujung kain di samping. Lalu Jarik Paron dilipat dan dikenakan dengan ujung kain di belakang. Cara cara ini yang umum bisa di pakai untuk ragam aktifitas di rumah ataupun di pawon," rinci Sany.
Di di Pawon Kampung Budaya Polowijen juga dilakukan praktik ragam macam cara membuat sambal sebagai pelengkap hidangan makanan. Agenda tahunan itu turut menarik perhatian Prodi Destinasi Wisata Unmer. Mereka datang beserta 10 rombongan yang tertarik pada kegiatan kegiatan unik berbasis budaya dan di Kampung Budaya Polowijen adalah pilihannya.