JATIMTIMES - Kota Malang masih membutuhkan sekitar 3 hingga 4 embung atau bozem. Wilayah prioritas adalah di Kelurahan Sawojajar. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto.
Dandung menyebut bahwa saat ini Kota Malang masih memiliki dua embung. Diantaranya yakni di Blimbing dan satu lagi embung baru di Tunggulwulung. Namun kenyataannya, Dandung menjelaskan bahwa embung yang difungsikan untuk sedikit menuntaskan masalah banjir disebut kurang. Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk menambah embung kembali.
Baca Juga : 23 Tim Bertarung, Sekda Kota Blitar Apresiasi Gelaran Turnamen Mobile Legend
“Kalau embung kita masih butuh. Jadi sementara kita kemarin berharap ada satu embung di kawasan Sawojajar, jadi daerah yang sering terjadi genangan itu kita ada satu di Sawojajar,” kata Dandung.
Dijelaskan Dandung, dulu memang diakui ada rencana untuk membangun embung di wilayah Kelurahan Bareng. Namun pihaknya masih mencari lahan yang tepat. Termasuk embung yang rencananya diharapkan, DPUPRPKP Kota Malang juga masih mencari lahan yang ada.
Dandung pun mengaku sejauh ini pihaknya masih memprioritaskan lahan yang memang aset Pemkot Malang. “Kita upayakan kalau ada kita menggunakan lahan yang dimiliki oleh Pemkot Malang, kalau ada. Kalau tidak ada ya harus kita rencanakan lain,” ungkap Dandung.
Namun yang jelas, Dandung mengakui kalau rencana pembangunan embung tidak dapat dilakukan pada tahun 2024. Kemungkinan, rencana itu bisa dilakukan setelah Pilkada serentak atau bahkan pada tahun 2025 mendatang.
Baca Juga : Pemkot Blitar Siapkan Dana Rp17,8 Miliar untuk Pembangunan Tahap 2 Gedung SMPN 6
“Tahun 2024 ini belum. Mungkin nanti 2025 setelah Pilkada nanti baru kita tekankan, sambil kita melihat rencana kerja lima tahun ke depan. Yang jelas kalau embung kita masih butuh tambahan. Target paling tidak 3-4 embung,” beber Dandung.
