JATIMTIMES - Tiba-tiba air di Sungai Brantas yang awalnya normal, menjadi meninggi. Peristiwa ini terjadi di Desa Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Kamis (14/4/2023) pukul 11.00 wib. Akibat air yang meninggi ini, sebanyak 11 penumpang perahu penyeberangan terjebak tak bisa turun.
Perahu penyeberangan yang menghubungkan antara Rejotangan ke Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar ini akhirnya dievakuasi.
Baca Juga : Asri dan Eksotis, Ini 3 Wisata Danau di Kuningan
Kapolsek Rejotangan, AKP Puji Hartanto mengatakan, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung, turun tangan.
"Ada 11 penumpang yang hendak menyeberang, namun terjebak di atas perahu," kata AKP Puji Hartanto.
Awal mula diketahui adanya 11 penumpang yang terjebak ini diinformasikan oleh Melati Khosi Lestari (24) pelajar warga RT 01, RW 14, Desa Sumberagung dan Maisila Okti Ramadani (17) warga Dusun Jatisari, RT 02, RW 03, Desa Buntaran.
"Dua orang ini beserta sembilan penumpang lain hendak menyebrangi sungai dengan mengunakan jasa perahu penyebrangan yang terbuat dari besi," ujarnya.
Saat itu, kondisi air masih dalam keadaan normal. Namun saat perahu sampai di sebelah utara, air sungai tiba tiba mulai meninggi dan membuat para penumpang yang berjumlah 11 orang tidak dapat turun dari perahu.
"Sambil menunggu surutnya air mereka masih di atas perahu juga menunggu tim evakuasi," ungkapnya.
Baca Juga : Nyari Buah Tangan di Indramayu? Datang Saja ke Toko Oleh-Oleh Ini
Mulai jam 10.00 wib hingga 14.00 wib, 11 orang penumpang dan 3 orang crew Prahu Tambangan baru dapat dievakuasi oleh Tim BPBD Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan perahu karet dengan mesin tempel 15 PK.
Namun, untuk kendaraan roda dua masih di atas perahu menunggu air surut.
"Syukur, nihil korban jiwa dan barang," terangnya.
Saat evakuasi, hadir Kapolsek dan segenap anggota, BPBD 5 personel, Damkarmat 5 personel dan pihak pemerintah desa serta perangkat Desa Rejotangan.