JATIMTIMES - Siapa sih yang tidak mengetahui sosok Ken Dedes? Ken Dedes merupakan seorang wanita utama atau ardanareswari yang menurunkan trah raja-raja besar di Nusantara, yakni Singosari, Majapahit hingga Mataram.
Namun, tahukah kalian jika dalam perjalanannya menjadi seorang perempuan yang melahirkan raja-raja besar di Jawa dari pernikahan paksanya dengan Tunggul Ametung serta Ken Arok, Ken Dedes ternyata pernah hampir menikah dengan pria asal Dinoyo.
Baca Juga : Kisah Cinta Pertama Ken Arok dengan Ken Umang di Masa Revolusi Tumapel yang Bikin Baper
Pria asal Dinoyo itu kini telah menjelma sebagai daerah yang padat penduduk dan pendatang yang kuliah di Malang, itu bernama Joko Lulo. Joko Lulo mengetahui kecantikan Ken Dedes yang merupakan putri Mpu Purwa, pemimpin padepokan di Desa Panawijen (Polowijen, Kota Malang), seperti tertera dalam Prasasti Mula Malurung dan juga Kitab Pararaton yang digubah tahun 1641 M.
Kecantikan Ken Dedes itulah yang membuat Joko Lulo melamarnya. Dedes yang tak memiliki rasa cinta kepada Lulo awalnya menolak secara halus lamaran itu.
Agar tidak menyakiti hati Lulo yang terus berharap memilikinya, Dedes lalu menerima lamaran tersebut. "Tapi buatkan aku sebuah sumur yang kedalamannya mencapai satu windu (8 tahun) perjalanan," kata Dedes yang saat itu tidak mengetahui bagaimana sosok Lulo.
Sayangnya, ketidaktahuan Dedes kepada Lulo yang memiliki kesaktian mandraguna dan memberikan syarat tersebut agar lelaki asal Dinoyo ini tidak sanggup melaksanakannya, meleset.
Permintaan Dedes dalam waktu yang singkat itu pun dipenuhi oleh Lulo. Ludah sudah mengering, Dedes pun akhirnya harus menerima pinangannya tersebut.
Singkat cerita, waktu pernikahan akhirnya ditentukan oleh pihak keluarga Lulo. Anehnya, keluarga Lulo meminta pernikahan dilaksanakan tengah malam sampai fajar pagi, sebelum para perempuan menumbuk alu tanda hari mulai pagi.
Waktu pernikahan pun tiba. Diiringi gamelan dan gelapnya malam, kedua mempelai dipertemukan. Dedes yang belum mengetahui sosok asli Lulo pasrah menerima pernikahan tersebut.
Namun, peristiwa berbelok begitu saja. Tiba-tiba terdengar suara tompo (tempat nasi terbuat dari bambu) dan lesung berbunyi. Sahut-menyahut yang sengaja dibunyikan oleh para gadis Panawijen.
Baca Juga : Bela Mulan Jameela soal Karantina, Anggota DPR Termuda Hillary Brigitta: DPR Setara Presiden
Sebagian lain membakar jerami di sebelah timur. Sontak, ayam-ayam pun berkokok bersahutan mengira pagi telah tiba.
Cahaya api dari jerami juga semakin terang. Betapa terkejutnya Dedes saat cahaya menerpa wajah Lulo.
Tampak jelas rasa takut di wajah jelita Dedes melihat paras calon suaminya yang ternyata buruk rupa itu. Rasa takut itu lalu membuat Dedes nekat menceburkan dirinya ke dalam sumur yang dibuat Lulo.
Sumur itulah yang diberi nama Sumur Windu sampai saat ini. Joko Lulo dan keluarganya pun merasa malu dengan hal itu.
Maka lahirlah kutuk dari mereka kepada penduduk Panawijen. Kutuk itu adalah jangan sampai ada lagi pertunangan dan perkawinan antara orang Dinoyo dan orang Panawijen.