MALANGTIMES - Apapun pekerjaannya, jika ditekuni dengan sabar pasti akan membuahkan kesuksesan.
Prinsip itulah yang telah mengantarkan Rizal Sabirin sukses mengembangkan usahanya beternak burung jenis murai batu Medan.
Baca Juga : Lihat Zona Bahaya Terpapar Corona Lewat Peta Web Simerona
Bagi Rizal, beternak murai adalah hobi. Ia pun berusaha maksimal menekuni hobinya dan kini menjadi sumber rejeki.
Sebelum sukses, Rizal sempat mengalami kegagalan selama 1 tahun, namun ia tetap bertahan dan konsisten beternak murai.
Alhasil, berkat kesabarannya, pria yang akrab disapa Aris ini berhasil menangkar puluhan murai di rumahnya.
Pria ramah yang menguasai olahraga tenis meja ini memulai usahanya sejak tahun 2015. Awalnya hanya memiliki 2 pasang murai, dan saat itu hasil tangkaran murainya belum begitu memuaskan.
Ia pun mencoba berbagai cara untuk memperbaiki kualitas bibit murai, mulai pemberian treatment vitamin burung hingga penataan cahaya matahari yang masuk ke dalam tangkaran murai miliknya.
"Saya pernah mengalami gagal produksi selama 1 tahun, saya anggap kegagalan itu sebagai ujian, dan Alhamdulillah sekarang bisa menikmati hasil," ucap pria yang saat ini berusia 44 tahun ini.
Rizal memiliki 2 lokasi penangkaran. Penangkaran utama ada di rumah miliknya di Bangil, Pasuruan, sedangkan penangkaran murai khusus lomba ditempatkan di Perumaham Oma Campus, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Saat ini Rizal sudah memiliki lebih dari 50 ekor murai yang siap dijual. Menurut pengakuannya, dalam sebulan ia bisa menjual puluhan ekor yang dipasarkan melalui media sosial.
"Umur dua bulan sudah siap dijual, rata-rata per bulan laku 25 ekor, per ekornya dijual 2,5 juta untuk murai jantan, sedangkan betina dijual 1,5 juta," jelas Rizal.
Jadi dalam sebulan Rizal bisa meraup keuntungan sekitar 15 juta. Namun keuntungan tersebut harus diraihnya dengan kerja keras.
Salah satu contohnya, Rizal harus mengawasi dan merawat intensif anakan murai umur 4 hari, diberi vitamin dan makan dengan cara menyuap.
Baca Juga : Wanita Pengusaha Burung Puyuh Ditemukan Tewas di Kebun Tebu, Diduga Korban Pembunuhan
"Hasilnya memang lumayan, tapi saya harus standby merawat anakan murai, setiap jam harus siap merawat memberi makan dan vitamin sampai murainya bisa makan sendiri, kalau tidak dijaga bisa mati," imbuhnya.
Selain intensif merawat anakan murai, Rizal juga tidak boleh lengah mengawasi kesehatan murai dewasa indukan.
Menurutnya, yang paling fatal dialami murai dewasa adalah serangan penyakit syaraf, jika tidak segera ditangani bisa menyebabkan murai mati.
"Selain anakan, murai dewasa juga harus diawasi, khawatir terjangkit syaraf, kalau tidak diberi obat bisa mati, produkai telur pun terhambat," ucapnya.
Untuk asupan makanan murai, Rizal harus menyediakan setidaknya 1,5 kilogram jangkrik setiap harinya, agar murai terjaga kesehatannya.
Karena ketelitiannya merawat murai, tidak sedikit penghobi burung kicau yang berburu membeli anakan murai kepada Rizal, bahkan saat telur belum menetas sudah ada yang memesannya.
"Maklum saja, murai kan jenis burung bergengsi, bisa dilombakan, jadi banyak yang berburu, lha wong belum menetas saja sudah ada yang memesan," ujarnya sambil tersenyum.
Sampai saat ini, Rizal masih berupaya maksimal memegang kepercayaan para pemburu murai.
Caranya dengan menjaga kualitas anakan murai, sebab menurutnya jika kualitas murai hasil tangkarannya menurun maka pembeli akan berpaling.
"Setiap burung saya garansi, jadi tidak perlu takut," pungkas pria pemilik murai yang pernah meraih juara 3 lomba burung berkicau tingkat Jawa Timur 2016 lalu.