MALANGTIMES – Protes keras masyarakat terhadap pengecatan patung Ken Dedes di Kelurahan Balearjosari mendapatkan respons cepat dari Wakil Wali Kota Malang Sutiaji. Pria yang mempunyai latar belakang aktivis NU tersebut meminta kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang mengembalikan warna patung Ken Dedes seperti semula. Yakni warna batu andesit, abu-abu kehitaman.
Walau patung Ken Dedes di Jalan Ahmad Yani itu merupakan replika, tetapi bagi Sutiaji nilai-nilai itu tetaplah harus dijunjung tinggi. Sutiaji sepakat dengan sejarawan, budayawan, anggota dewan, praktisi wisata, dan anggota dewan, bahwa pengecatan patung Ken Dedes telah meninggalkan nilai-nilai sejarah bangsa. Menurutnya, pengecatan putih patung Ken Dedes demi alasan artistik dianggap tidak berdasar.
Menurut Sutiaji, ada nilai-nilai filosofis dalam patung Ken Dedes yang dianggap sebagai Prajnaparamitha (dewi kebijaksanaan) itu. Salah satunya adalah kebijakan lokal tentang sebuah budaya setempat. Dimana, nenek moyang lebih menggunakan warna-warna alami ddalam membuat arca, punden, bangunan, ataupun candi.
Filosofi inilah yang menurut Sutiaji menjadi jati diri atau karakter suatu bangsa. "Saat ini orang sedang mencari jati diri kebangsaan. Sebagai bangsa Indonesia yang memegang nilai-nilai leluhur, sayang sekali bila patung Ken Dedes diubah warnanya, tidak natural seperti semula," ujar suami Endang itu.
Sutiaji pun mendukung bila warna patung Ken Dedes dikembalikan seperti semula. "Saya rasa sebagai bangsa yang menghargai sejarah, warna natural patung Ken Dedes harus tetap dipertahankan," lanjut alumnus MAN Tambakberas itu.
Sutiaji sendiri, sampai saat ini juga masih belum mengetahui alasan apa yang digunakan DKP untuk mengubah warna patung Ken Dedes. Dalam waktu dekat, dia akan memanggil dan meminta DKP untuk mengembalikan warna natural patung Ken Dedes. (*)