Pemkab Jember Masih Sisakan Hutang 214 M di Rumah Sakit, Bupati Segera Cari Solusi

21 - Oct - 2025, 02:55

Bupati Jember Muhammad Fawait saat menjenguk pasien di RSD dr. Soebandi

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Jember, sejauh ini masih menyisakan masalah dengan memiliki tanggungan dari program J-Kereen sebesar Rp 214 Milyar di tiga rumah sakit daerah, yakni RSD Balung, RSD Kalisat dan RSD dr. Soebandi dalam tentang waktu mulai 2022 hingga 2024.

Bupati Jember Muhammad Fawait, saat dikonfirmasi wartawan ketika menjenguk pasien di RSD dr. Soebandi menyampaikan, bahwa hutang tersebut masih menjadi tanggungan Pemkab Jember, dan sebagai Bupati, maka hutang tersebut menjadi tangung jawabnya. 

Baca Juga : Colorfest Graha Bangunan Blitar 2025: Promo Propan Diskon Hingga 10 Persen dan Hadiah Langsung untuk Pelanggan Setia

"Memang Pemkab Jember masih punya hutang di 3 rumah sakit sebesar Rp. 214 Milyar, hutang ini dari pemerintah sebelumnya, nah karena sekarang kami yang menjadi Bupati, maka tanggung jawab membayar hutang ada pada kami," ujar Bupati Gus Fawait. 

Saat ini, pihaknya juga sudah mengumpulkan 3 direktur rumah sakit dan Dinas Kesehatan, untuk mencari solusi dan terobosan-terobosan dalam menyelesaikan hutang tersebut. 

"Kapanhari kami sudah mengumpulkan direktur tiga rumah sakit dan dinas kesehatan, untuk mencari solusi-solusi terkait masalah tersebut, Mudah-mudahan tahun depan bisa di terselesaikan," jelasnya. 

Gus Bupati juga menambahkan, bahwa untuk penyelesaian hutang sebesar Rp 214 Milyar, pihaknya belum menganggarkan di APBD 2026, karena masih belum ada perencanaan di RPA (Rencana Penggunaan Anggaran) rumah sakit. 

"Memang kemarin kami belum menganggarkan pembayaran hutang, karena masih belum ada perencanaan RPA nya di rumah sakit," jelasnya. 

Baca Juga : BLTS Apakah Cair Setiap Bulan? Ini Jadwal Pencairannya Oktober 2025

Pihaknya pun mengingatkan kepada rumah sakit daerah dan juga Dinas Kesehatan, agar tidak lagi membuat program yang menyisakan hutang, kalaupun hutang, jangan sampai menyusahkan pemerintah periode berikutnya. 

"Kami sudah diskusi dan menyampaikan kepada rumah sakit dan Dinkes, agar kalau membuat program, jangan sampai meninggalkan hutang, kalaupun toh hutang, ya jangan sampai menyisakan masalah pada pemerintah berikutnya, yakni pemerintahan setelah saya," pungkas Bupati. (*)