Wali Kota Blitar Mas Ibin Tinjau Pelaksanaan MBG di Sekolah, Siswa: Terima Kasih Pak Prabowo

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

29 - Sep - 2025, 01:08

Anak-anak SDN Karangtengah 1 menyambut Wali Kota Mas Ibin saat menikmati makan bergizi gratis, sambil mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES – Usai meresmikan operasional Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) Plosokerep 1 dan Plosokerep 2 pada Senin pagi, 29 September 2025, Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin, atau akrab disapa Mas Ibin, langsung meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Karangtengah 1. Langkah ini menegaskan keseriusan Pemerintah Kota Blitar dalam memastikan kualitas gizi anak-anak di sekolah, sejalan dengan program pemerintah pusat.

Di ruang kelas, Mas Ibin berinteraksi langsung dengan siswa kelas 6, kemudian menyapa murid-murid kelas 5. Kehadiran wali kota disambut antusias oleh anak-anak yang tengah menikmati makan siang bergizi. Suasana kelas berubah hangat ketika anak-anak secara serempak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. “Terimakasih Pak Prabowo, makan bergizi gratisnya enak,” ujar mereka.

Baca Juga : Soroti Target Pendapatan Daerah 2026, Fraksi PKS DPRD Jatim Dorong Insentif Pajak Motor Berlanjut

Mas Ibin menyampaikan bahwa kunjungan ini sekaligus untuk memantau pelaksanaan MBG secara langsung. Menurutnya, program ini membawa kebahagiaan tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi terutama bagi masyarakat sebagai penerima manfaat. “Kami datang saat anak-anak sedang bersantap. Makanannya enak, nasinya banyak, dan insya Allah semua murid tidak kekurangan gizi. Sesuai tujuan diadakannya Makan Bergizi Gratis,” kata Mas Ibin. Ia menambahkan, program MBG merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat, sekaligus wujud kolaborasi antara pusat, daerah, dan masyarakat.

Wali kota menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan teknis di lapangan. “Kalau ada kendala, kami sigap menanganinya. Program ini luar biasa membantu masyarakat, terutama untuk pemenuhan gizi anak-anak, ibu hamil, dan bayi,” ujar Mas Ibin. Ia juga menyoroti adaptasi menu yang perlu dilakukan dapur SPPG. Menurutnya, memasak untuk 3.000 orang tentu berbeda dengan memasak untuk 20 porsi di rumah. Oleh karena itu, keterampilan dapur baru perlu waktu untuk menyesuaikan kapasitas.

“Antara dapur penyedia dan sasaran harus terhubung dengan baik. Check and balance sangat penting agar pelaksanaan MBG semakin efektif. Proses ini memang memerlukan waktu, tapi saya yakin semuanya akan terlewati,” kata Mas Ibin, menekankan bahwa pelaksanaan MBG bukan hanya soal jumlah porsi, tetapi juga kualitas dan kesegaran makanan.

Mas ibin

Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar sekaligus Sekretaris Satgas MBG, Dindin Alinurdin, menambahkan bahwa hingga saat ini, Kota Blitar telah menambah tiga SPPG baru, dua di wilayah Sananwetan dan satu di Kepanjenkidul. Dengan tambahan ini, total SPPG yang beroperasi kini enam unit, melayani hampir 20 ribu anak sebagai penerima manfaat.

Menurut Dindin, setiap SPPG bekerja sama dengan sekolah sasaran untuk menentukan jam konsumsi sesuai jenjang pendidikan. TK dan PAUD biasanya lebih pagi, SMP menjelang siang, sementara SMA di siang hari. Selain itu, sekolah dapat memberikan masukan terkait menu favorit anak-anak, dengan tetap menjaga kandungan gizi. “Alhamdulillah, sampai hari ini tidak ada laporan makanan basi atau keracunan. Semua berjalan lancar,” kata Dindin.

Mas Ibin menegaskan bahwa MBG merupakan investasi masa depan generasi Kota Blitar. Dengan gizi terpenuhi, anak-anak dapat belajar lebih optimal dan terhindar dari risiko stunting atau kekurangan gizi. Ia menilai, keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi semua pihak. Pemerintah daerah, menurutnya, harus terus belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan anak-anak serta kapabilitas dapur SPPG.

Selain aspek teknis, program MBG juga membuka peluang ekonomi lokal melalui kolaborasi dengan Koperasi Merah Putih. Mas Ibin menyebutkan, sinergi ini memperkuat rantai pasok dan sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. “Kami ingin pelaksanaan MBG tidak hanya memenuhi gizi anak, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Baca Juga : Wali Kota Mas Ibin dan DPR RI Endro Hermono Resmikan SPPG Baru, Kota Blitar Layani 20 Ribu Penerima Makan Bergizi Gratis

Dalam kunjungannya ke SDN Karangtengah 1, Mas Ibin menyapa langsung murid-murid yang tengah menikmati lauk pauk bergizi. Interaksi tersebut memperlihatkan keceriaan anak-anak sekaligus menegaskan bahwa program MBG telah nyata menyentuh kehidupan masyarakat. “Saya jadi ingin kembali sekolah lagi. Dulu waktu kecil, kami tidak punya program seperti ini,” guyon wali kota sambil tersenyum.

Dindin Alinurdin menambahkan bahwa evaluasi pelaksanaan SPPG bersifat berkelanjutan. Kunci keberhasilan, menurutnya, adalah manajemen distribusi, adaptasi menu, dan koordinasi dengan sekolah sasaran. “Kita belajar terus-menerus agar dapur dan sasaran selalu terkoneksi. Dengan cara ini, pelaksanaan MBG akan semakin baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dari Plosokerep hingga SDN Karangtengah 1, optimisme terlihat nyata. Anak-anak sehat, gizi terpenuhi, dan generasi Kota Blitar siap menyongsong masa depan lebih gemilang. Dengan program MBG, pemerintah daerah dan pusat membuktikan komitmen mereka dalam menghadirkan pemerintahan yang peduli, berkelanjutan, dan membangun manusia Indonesia dari segi gizi dan pendidikan.