MALANGTIMES - Biji kopi yang tak tumbuh sempurna terkadang banyak menjadi momok tersendiri bagi para petani. Lantaran kondisi itu secara langsung akan memicu biji kopi yang dipanen tak banyak.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat biji kopi tak tumbuh sempurna dan hanya sedikit? Berikut ini tips dan rahasia yang dibeberkan Sertu Heri Purnomo, babinsa (bintara pembina desa) dari Koramil 0818/23 Jabung sekaligus sosok berpengaruh yang mengembalikan semangat petani kopi di Desa Taji.
Baca Juga : Ketua Banteng Moncong Putih Kabupaten Malang Menangis, Ada Apa?
Menurut Heri, ada banyak hal sederhana yang selama ini tak diperhatikan petani dan membuat biji yang dipanen hanya sedikit. Pria ramah itu menyampaikan, salah satu hal sepele yang sering dibiarkan para petani adalah tak membersihkan serbuk bunga berwarna hitam yang mekar di atas bunga kopi. Alhasil, bunga yang akan mekar terhalang oleh bunga hitam yang terlebih dulu tumbuh. Sehingga dia menyarankan agar bunga hitam yang menumpuk rutin dibersihkan.
"Biasanya, satu minggu pasca-bunga mekar. Itu akan berubah menjadi bunga hitam yang menumpuk. Maka itu harus segera dibersihkan. Ini sepele tapi itu sangat penting diperhatikan," terangnya kepada MalangTIMES.
Dengan rutin membersihkan bunga berwarna hitam yang menumpuk itu, biji kopi yang ditanam di kebun milik Heri pun terlihat sangat rindang. Satu tangkai akan diisi oleh banyak biji yang pastinya akan membuat para petani tersenyum lega.
Bukan hanya itu. Nutrisi pohon kopi juga harus tetap diperhatikan. Sebab, pupuk yang kurang tak jarang menjadikan bunga kopi sebagai cikal bakal biji kopi rontok terlebih dulu. Dia menyarankan agar pupuk diberikan sesuai kebutuhan dan tepat waktu. Tak kalah penting, pembentukan karakter cabang juga harus diperhatikan. Karena itu sangat berpengaruh pada pertumbuhan kopi dan biji kopi yang akan dipanen. "Harus diperhatikan juga, saat menanam itu dengan lubang yang tepat dan perhatikan akar serta nutrisi," ungkap Heri.
Sementara untuk mendapatkan kualitas kopi kelas super, menurut Heri, biji kopi yang dipanen harus yang benar-benar matang dan berwarna merah sempurna. Jika tidak, maka kualitas kopi akan terpengaruh dan tak memiliki kekuatan sebagaimana yang diinginkan.
"Biji yang merah itu baru bisa dipetik dan dipanen. Kalau belum, jangan dipetik dulu. Mending ditunggu," ucap Heri.