MALANGTIMES - Kota Surabaya menjadi pusat titik terbanyak pasien positif Covid-19 di Jatim. Pada Jum'at (3/4) ada 77 orang dinyatakan positif Covid-19. Padahal satu hari sebelumnya ada 44 orang yang dinyatakan positif.
Penambahan jumlah pasien positif tersebut dikonfirmasi oleh Gubernur Jatim Khofifah secara langsung dalam sesi konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Jum'at (3/4).
"Kemarin 103, sekarang 152. Ada tambahan 49 orang terkonfirmasi positif," ujarnya.
Dia kemudian merinci dari 49 tambahan dari Surabaya ada 33. Kemudian untuk tambahan di Lamongan ada 10 orang, dan tambahan lain dari Kabupaten Gresik serta Kabupaten Kediri.
"Di Lamongan ini delapan di antaranya dari hasil tracing petugas haji yang sedang mengikuti diklat beberapa waktu lalu," kata Khofifah.
Khofifah menyoroti terutama yang ada di Kota Surabaya. "Kewaspadaan kehatian terutama kita yang ada di Surabaya. Surabaya ini kenaikannya hari ini sangat signifikan ada 33 orang positif," tegas Khofifah.
Khofifah pun kembali memperingatkan tentang anjuran pemerintah untuk saat ini tinggal di rumah. "Dan hanya keluar rumah untuk urgent. Satu kaitan dengan logistik, dua kesehatan, tiga kaitan dengan perekonomian dan perdagangan," lanjutnya.
Khofifah juga meminta agar masyarakat Jatim disiplin dalam menerapkan pyshical distancing. "Cuci tangan dengan sabun. Kita bisa berjemur di jam 9-10 supaya ada imunitas tubuh dari vitamin D yang kita dapat dari sinar matahari," imbuhnya.
Di saat bersamaan PT Wings Surya melalui Yayasan Wings Peduli Kasih menyumbang Nuvo Hand Sanitizer sebanyak 2 ribu liter dan Nuvo Sabun Anti Bacterial sebanyak 10 ribu liter kepada Pemprov Jatim.
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh General Affairs PT Wings Surya Oucky Hertanto kepada Gubernur Jatim Khofifah.
"Kami berharap bisa membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan Hand Sanitizer sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Mengingat kebutuhan Hand Sanitizer saat ini yang juga sangat tinggi," terang Oucky.
Sebelumnya pihak Pemkot Surabaya menggelar Rapid Test, Selasa (31/3/2020). Dilakukan di beberapa puskesmas yang ada di Kota Pahlawan tersebut.
Koordinator Protokol Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita menyatakan bahwa rapid test itu memprioritaskan sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dan pasien ODP serta pasein PDP. Sesuai data, petugas kesehatan sekitar 400 orang, kemudian 150 pasien ODP dan kurang lebih sekitar 29 pasien PDP.
“Itu yang harus kita periksa. Sebagian pasien PDP sudah dilakukan rapid tes. Jadi yang ini lanjutannya,” kata Feny sapaan Febria Rachmanita.
Perempuan yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya itu juga menjelaskan Kota Surabaya mendapatkan sebanyak 620 alat rapid test dari Kementerian Kesehatan. Alat tersebut kemudian didistribusikan ke puskesmas-puskesmas se-Kota Surabaya untuk dilakukan di wilayah masing-masing.