Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Polemik Pengawalan Banser, PDI Perjuangan : Tinggalkan Politik Hati Ambyar

Penulis : Dede Nana - Editor : Heryanto

08 - Mar - 2020, 15:06

Bupati Sanusi Cabup Malang dari PDI Perjuangan saat dikawal Banser setelah acara konsolidasi partai (MalangTimes)
Bupati Sanusi Cabup Malang dari PDI Perjuangan saat dikawal Banser setelah acara konsolidasi partai (MalangTimes)

MALANGTIMES - Pengawalan Banser atas Sanusi yang resmi berganti baju dari PKB ke PDI Perjuangan, ke kantor banteng moncong putih Kabupaten Malang, terus menggelinding.

Berbagai pernyataan diluncurkan atas hal itu.

Baca Juga : Menkopolhukam Mahfud MD Tegaskan Tak Ada Remisi Bagi Koruptor di Tengah Covid-19

Baik dari Instruktur Banser Nasional Kabupaten Malang, Ketua GP Ansor, Ketua PCNU hingga PDI Perjuangan yang kadernya diperbincangkan cukup panas itu.

Abdul Qodir, Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan, meminta kepada seluruh pihak untuk jernih melihat persoalan itu.

Baik terkait perpindahan Sanusi dari PKB ke PDI Perjuangan hingga adanya pengawalan Banser atas dirinya.

"Out of context kalau yang diributkan itu (pengawalan Banser, red). Lucu. Tinggalkan sudah cara berpolitik yang menggambarkan suasana hati ambyar," ucap Adeng, sapaan Abdul Qodir menanggapi persoalan ramainya Sanusi dikawal Banser saat datang ke markas PDI Perjuangan.

Baginya, dan tentu masyarakat Kabupaten Malang, persoalannya bukan siapa yang mengawal calon bupati Malang di Pilkada 2020. 

"Tapi terpenting masyarakat butuh pemimpin yang mampu membawa manfaat besar. Jadikan pilkada semangat bersama untuk menuju ke sana. Berpolitik dengan hati ambyar, tinggalkan saja," ujarnya.

Dirinya juga menegaskan, perbincangan hangat terkait perpindahan Sanusi pun, diharapkan bisa dilihat secara jernih.

Dimana, perpindahan kader partai politik adalah dinamika dan hal yang wajar terjadi. 

Apalagi perpindahan Bupati Malang Sanusi didasarkan pada pilihan sadar. 

"Jadi sudahi politik hati ambyar dan segala hal sepele  yang tidak perlu dipersoalkan itu," imbuhnya.

Seperti diketahui, polemik pengawalan Banser atas Sanusi mulai ramai saat Mujib Idris yang mengaku sebagai  Instruktur Nasional Banser, Kabupaten Malang, menyampaikan kegeramannya atas hal itu ke media.

Baca Juga : Mengharukan, Anies Baswedan Kirimkan 'Surat Cinta' pada Tenaga Kesehatan

Dirinya menyebut, pengawalan Banser saat Sanusi menghadiri agenda politik tersebut sudah melenceng dari marwah lembaga Banser, terutama NU Kabupaten Malang.

”Saya sangat menyayangkan hal itu (Sanusi dikawal Banser), mohon jangan bawa-bawa nama Banser. Kalau pakai uniform (seragam) jangan kawal siapapun calon bupati di Kabupaten Malang," tegasnya yang juga akan berkoordinasi dengan Korwil untuk menjatuhkan sanksi.

Ketua PCNU Kabupaten Malang Umar Usman yang digadang-gadang sebagai nominasi utama yang akan mendapat rekom calon bupati dari PKB, pun menyampaikan reaksinya.

Walau tak secara lugas seperti yang dinyatakan Mujib, PNS Kota Malang ini menyayangkan hal itu terjadi serta berharap tak terulang lagi di kemudian hari.

"Terkait sanksi belum, masih akan kami dalami. Ya, mudah-mudahan tak terulang lagi. Hal itu tetap kurang elok dalam situasi politik seperti ini," ucapnya.

 


Topik

Politik malang berita-malang berita-malang-hari-ini Polemik-Pengawalan-Banser Sanusi PDI-Perjuangan PKB Pilkada-Kabupaten-Malang-2020


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Heryanto