MALANGTIMES - Proses observasi dan karantina terhadap 238 WNI di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau ( Kepri), dikabarkan telah usai. Di Jawa Timur sebanyak 65 warga, rencananya bakal dipulangkan besok (Sabtu, 15/12).
Baca Juga : Musim Melaut, Para Nelayan yang Berlabuh di Kabupaten Malang Bakal Disemprot Antiseptik
Dari 65 warga tersebut, terbagi di beberapa daerah. Rinciannya, Sidoarjo 3 orang, Surabaya 34 orang, Tuban 1 orang, Banyuwangi 1 orang, Bojonegoro 1 orang, Bondowoso 1 orang, Gresik 1 orang, Jember 1 orang, Kediri 4 orang, Lamongan 2 orang, Lumajang 4 orang, Malang 7 orang, Pamekasan 1 orang, Ponorogo 1 orang, dan Probolinggo 3 orang.
Untuk wilayah Malang Raya, MalangTIMES mencoba mengkonfirmasi apakah ada keberadaan WNI dari Kota Malang yang ikut dalam pemulangan dari karantina observasi virus Corona tersebut. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang hingga saat ini masih belum mendapatkan informasi kejelasan terhadap ke tujuh WNI tersebut.
"Jadi yang sudah dipulangkan dari Cina ke Natuna itu akan dikembalikan ke daerah masing-masing. Dari 238 itu, Kota Malang belum ada informasi. Biasanya, nanti dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim yang akan memberi tahu itu," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif saat dihubungi siang ini (Jumat, 14/2).
Meski begitu, apabila nanti ada instruksi bahwa WNI yang berasal dari Kota Malang, pihaknya juga siap menjalankan perintah sesuai ketentuan pusat. Ia menjelaskan, bagi warga yang telah melalui proses observasi di Natuna, maka dapat dipastikan telah aman. Sehingga, bisa langsung diberikan kepada keluarganya masing-masing.
"Kalau yang dari Natuna itu, SOP (standart operasional prosedur) sudah sesuai internasional. Dan kalau sudah layak dipulangkan, insya Allah sudah aman," imbuhnya.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
Jika nanti memang ke tujuh WNI yang dimaksud, berasal dari Kota Malang pihaknya juga memastikan untuk melakukan pemantauan. Para warga juga diminta untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) selama berada di lingkungan rumahnya.
"Dari pihak Dinkes, karena pemantauan awal sudah dilakukan di Natuna, kita mengamati. Kemudian, kami juga menganjurkan supaya berperilaku hidup bersih dan sehat selama berada di rumah masing-masing. Antara lain dengan etika batuk yang bagus, cuci tangan yang bersih dengan menerapkan aturan yang tepat," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto mengatakan, atas pemulangan adanya tujuh WNI yang dikabarkan berasal dari Malang masih akan dikonfirmasi. Namun, jika benar ada dari Kota Malang, pihaknya siap mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat.
"Saya belum monitor, yang pasti sikap Pemerintah Kota Malang jika memang ada, kita bakal mengikuti kebijakan dari pusat," ungkapnya.