MALANGTIMES - Aksi cukur gundul rambut para kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Malang, cukup menarik. Tidak sekedar mencukur, mereka juga menyanyikan lagu "Gundul-Gundul Pancul".
Ketua Dewan Syuro PKB Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili menuturkan kepada MALANGTIMES, aksi yang dilakukannya bersama para kader PKB ini memiliki filosofi, agar pemimpin daerah Kabupaten Malang yang baru, menerapkan filosofi Gundul-Gundul Pacul.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
"Aksi ini dilakukan untuk mengingatkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Malang yang baru agar menerapkan filosofi yang terkandung dalam lagu Gundul-Gundul Pacul," ujar Gus Hamim, sapaan akrabnya, Jumat (22/1/2016) malam.
Tembang Jawa ini, lanjutnya, konon diciptakan pada tahun 1400-an oleh Sunan Kalijaga, mempunyai arti filosofis yang dalam.
Gundul memiliki makna kehormatan tanpa mahkota. Sedangkan pacul atau cangkul, merupakan lambang dari 'kawula rendah' yang sebagian besar adalah petani.
Lebih lanjut dijelaskannya, Gundul Pacul, memiliki arti bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi dia adalah pemimpin yang mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Aksi cukur gundul rambut dan menyanyikan lagu Gundul-Gundul Pacul, diikuti sejumlah tokoh PKB Kabupaten Malang.
Mulai dari H Sanusi, cawabup terpilih, Gus Hamim selaku Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Malang, Muslimin yang menjabat Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Malang dari FPKB, dan para ketua PAC PKB se-Kabupaten Malang. (*)