MALANGTIMES - Pasien terkonfirmasi positif virus Corona hingga Selasa (24/3/2020) malam mencapai 686 orang. Dengan meninggal dunia sebanyak 55 orang dan sembuh sebanyak 30 jiwa. Sedangkan tingkat sebaran virus Corona telah merambah 24 Provinsi dari 32 provinsi di Indonesia.
Kondisi itu pula yang membuat para petugas medis di rumah sakit rujukan dibuat kewalahan dengan terus bertambahnya pasien. Hal itu diikuti dengan beberapa problem klasik terkait kelengkapan dan fasilitas yang tak memadai dan tak cukup.
Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19
Seperti kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) yang dikeluhkan tenaga medis di RSUP Persahabatan Jakarta.
"Dokter mulai kewalahan, pasien semakin banyak. Tapi kita kekurangan APD. Di RSUP Persahabatan APD hanya tinggal satu minggu lagi," kata dr Erlina Burhan, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Jakarta, Selasa (24/3/2020) malam.
Erlina melanjutkan, pihaknya sangat membutuhkan fasilitas yang memadai dan mencukupi untuk melakukan perawatan pasien Corona yang terus bertambah.
Bahkan, dirinya menyebutkan, ada sekitar 400 pasien yang statusnya waiting list untuk dirawat di rumah sakit dimana dia bekerja.
Tanpa APD yang memadai dan cukup, tegasnya, para petugas medis di RS rujukan menjadi sangat rentan terpapar virus Corona.
"Kalau paramedis tumbang siapa lagi yang akan melakukan perawatan?" tanyanya.
Dia juga mengungkapkan beratnya pekerjaan mereka di tengah virus Corona yang begitu cepat menyebar dan menginfeksi masyarakat.
"Tolong kalau memang APD sudah ada didistribusikan secepatnya ke rumah sakit rujukan," tegas Erlina.
Dirinya juga menyampaikan, kebutuhan APD yang semakin langka dengan terus bertambahnya pasien Corona, tak bisa ditunda-tunda.
Jika cepat tersalurkan, diharapkan tak ada lagi kisah sedih para dokter tumbang dalam menjalankan tugasnya menangani pasien Corona.
Baca Juga : Tangkal Covid, Pemkab Malang Sediakan Safe House di Seluruh Desa
Sebagai ilustrasi, kebutuhan APD bagi para petugas medis untuk merawat 1 pasien Corona sebanyak 8-10 set. APD yang dipakai itu pun tak bisa terus dipakai oleh para petugas alias sekali pakai. Hanya sepatu boot yang bisa disterilkan.
Erlina tak hanya memberikan 'kritik' ke pemerintah yang menurut Fadjroel Rachman Juru Bicara Presiden Joko Widodo, bahwa APD, masker dan rapid test, telah diserahkan ke pemerintah daerah.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk ikut serta membantu para petugas medis dengan cara untuk tetap di rumah saja.
Karena, keberhasilan memutus rantai virus Corona adalah dengan menjaga bersama-sama dan tak menciptakan kerumunan.
"Jadi tolong bantu kami juga. Bagi masyarakat di rumah saja, biar kami yang bekerja," tandasnya.
Seperti diketahui, sudah ada 8 dokter yang meninggal dunia dalam kasus virus Corona. Hal ini membuat dunia kedokteran berduka.
Ketidaklengkapan APD menjadi salah satu bagian yang membuat paramedis rentan terpapar. Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof Zubairi Djoerban menyebutkan bahwa hampir seluruh petugas masuk dalam klasifikasi orang dalam pemantauan (ODP).