MALANGTIMES - Pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil (Admindukcapil) di Kabupaten Malang mulai memaksimalkan sistem online untuk mencegah kerumunan warga dan meminimalkan potensi penyebaran virus Corona.
Lewat Sistem Pelayanan Adminduk Jalur Khusus Chating via WhatsApp (WA), pengurusan bisa dilakukan di rumah warga masing-masing. Sehingga, warga tak perlu berangkat ke kantor Dispendukcapil.
Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19
Pun untuk pengambilan dokumen, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang, akan menerapkan pola baru yang akan dimulai Senin (23/3/2020) besok. Yakni, warga akan diberitahu melalui chatting WA untuk pengambilan Adminduk-nya.
"Mulai Senin besok, pengambilan ke kantor akan kita terapkan cara undangan via WA. Ini untuk memaksimalkan instruksi terkait pencegahan Corona," kata Sri Meicharini atau Rini, Kepala Dispendukcapil Kabupaten Malang, Minggu (22/3/2020).
Undangan via WA diperuntukkan bagi warga yang tinggal mengambil dokumen adminduknya, baik KTP-el, KIA, KK, dan berbagai akta lainnya.
Caranya, 10 orang yang akan diberi tahu via WA untuk datang ke kantor Dispendukcapil, secara berkesinambungan.
Pola itu pun secara langsung membatalkan rencana pelayanan Adminduk yang sempat disampaikan Rini, yaitu 250 nomor antrian per hari.
"Itu kita cabut, melihat kondisi waktu itu warga cukup banyak juga berkerumun. Bahkan ada yang datang pagi sekali ke kantor," ujarnya.
Rini melanjutkan, dengan pola undangan via WA yaitu 10 orang, nantinya akan benar-benar di atur pola kedatangan dan pelayanannya. Sehingga bisa memecah kerumunan warga yang akan mengambil dokumen Adminduk.
Pola ini juga diikuti lokasi pengambilan yang tak berpusat di dalam kantor Dispendukcapil.
Baca Juga : Persiapan Capai 90 Persen, Rusunawa ASN Siap Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Untuk pengambilan KTP-el dilayani di Bus Adminduk Keliling di depan kantor, untuk KK berada di belakang kantor, dan akta di ruang dalam.
"Jadi pola ini yang akan kita terapkan besok. Sehingga tak ada lagi kerumunan warga di atas 20 orang untuk mencegah sebaran Corona," tegasnya.
Disinggung terkait ASN bekerja di rumah (work from home), Rini menyampaikan, bahwa pihaknya telah memutuskan formulasi 25 persen tetap kerja di kantor. Sisanya mengikuti instruksi untuk kerja di rumah.
Hal ini pula yang membuat pelayanan adminduk, sejak adanya instruksi terkait penyebaran virus corona, dititikberatkan di kantor kecamatan sesuai domisili warga.
"Kecamatan siap untuk itu dan kita juga telah lakukan sosialisasi. Karena itu sejak besok kantor hanya melayani pengambilan saja via undangan WA," tandasnya.