MALANGTIMES - Cegah corona, Wali Kota Malang Sutiaji instruksikan agar seluruh tempat pariwisata tutup total. Kebijakan itu menurut Sutiaji akan segera disebarluaskan melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Malang pada Senin (16/3/2020) ini.
Pria berkacamata itu menyampaikan, sederet tempat wisata mulai dari kampung tematik hingga museum akan ditutup total hingga waktu yang belum ditentukan. Kebijakan itu menindaklanjuti perintah dari pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran corona.
Baca Juga : Curhat Pelaku Pariwisata ke Menteri Pariwisata Wishnutama, Seperti Apa ?
"Semua aktivitas yang mengundang keramaian, termasuk tempat wisata ditutup sementara," terangnya.
Penutupan destinasi wisata itu menurutnya dikarenakan Pemerintah Kota Malang tak mau mengambil resiko atas kemungkinan penyebaran virus corona. Pasalnya, perlengkapan untuk mencegah seperti pendeteksi suhu tubuh dan perlengkapan lain tak sepenuhnya dimiliki setiap destinasi wisata.
"Belum semua memiliki perlengkapan untuk pencegahan," terang dia.
Dia juga menegaskan agar ada pembatasan kegiatan keramaian di Kota Malang selama 14 hari ke depan. Sehingga, setiap agenda keramaian untuk sementara waktu agar dibubarkan atau dibatalkan. Termasuk tempat hiburan malam yang melekat pada hotel.
"Pokok semua yang berkaitan dengan keramaian agar ditiadakan sementara waktu," terang dia.
Sementara itu, Kasi Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Agung H Buana mengatakan sesuai arahann wali kota Malang menyampaikan jika per hari ini, Senin (16/3/2020) Museum Mpu Pirwa secara resmi ditutup. Penutuan berlangsung hingga 29 Maret 2020 mendatang.
"Itu menindaklanjuti arahan Presiden," imbuhnya.
Baca Juga : Penutupan Tempat Wisata dan Hiburan di Kota Batu Diperpanjang sampai 21 April
Dengan begitu, secara otomatis sederet destinasi wisata seperti Kampung Tematik akan ditutup sementara waktu. Sehingga, seluruh kampung tematik agar dapat menyesuaikan diri dan tidak menerima tamu terlebih dulu.
Sebagai informasi, Kota Malang setidaknya memiliki 20 kampung tematik. 17 di antaranya aktif menerima tamu. Dalam satu minggu, setidaknya ada tiga rombongan yang datang berwisata. Baik dalam bentuk rombongan ataupun perorangan.