MALANGTIMES - Setelah Pasar Sayur diresmikan oleh Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, kini para pedagang dihibur dengan pertunjukan wayang kulit, pada Rabu (19/02/2020) malam.
Malam pun mulai larut dan hangat, para tokoh pun mulai berdatangan. Seperti Wakil Wali Kota Batu Ir Punjul Santoso, Wakil DPRD Batu Hari Danah Wahyono, Camat Batu Yopie Supriadi.
Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya
Wayang kulit tersebut dibawakan dengan apik oleh Ki Bowo dari Blitar. Cerita berkisar tentang kesuburan Kota Batu. Dengan piawai, Ki Bowo juga membeberkan soal roda perekonomian yang membaik, serta didukung pembangunan fasilitas perdagangan yang permanen.
Perlu diketahui peresmian Pasar Sayur itu berlangsung pada Senin (17/02/2020) lalu. Lokasi unit ini di sisi bagian barat Jalan Dewi Sartika Kelurahan Temas, Kota Batu.
Saat pembangunan, Pasar Sayur sempat molor selama 31 hari. Pihak pengembang PT Bintang Wahana Tata, minta waktu. Sebab, proses pembangunan unit Pasar Sayur tahap II telah dimulai pada 26 Juni 2019.
Para pekerja proyek telah bekerja keras selama 180 hari untuk menyelesaikan hingga akhir 26 Desember 2019 silam. Namun, pada tahap II masih dilakukan pengerjaan pembangunan hanggar di tengah unit sayur.
Pembangunan tahap II itu ditujukan agar para pedagang bisa terhindar dari hujan dan jauh sengatan matahari. Sedangkan pada tahap I (awal) pembangunan juga dimulai pada 2017 silam.
Pada Januari 2020, dilakukan penyerahterimaan dokumen dari Direktur PT Bintang Wahana Tata, Wahyu Prasetyawan kepada Arief Setyawan kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman & Pertanahan (DPKPP) secara simbolis di unit Pasar Sayur, pada Selasa (28/ 1/2020) silam.
Baca Juga : 4.866 Keluarga Penerima Manfaat di Kota Batu Terima Bantuan Pangan Non Tunai Rp 200 Ribu
"Serah-terima pembangunan unit Pasar Sayur sangat dinantikan oleh masyarakat Batu. Memang masih ada kekurangan, seperti selokan dan hidran pemadam kebakaran," kata Arief.
Sekadar tambahan, pembangunan Pasar Sayur masih menyediakan fasilitas tempat berdagang dengan ukuran 3 x 5 meter sebanyak 40 unit. Kemudian, ada tambahan kios pedagang sayur dengan ukuran 3 x 3 meter sebanyak 96 los unit. Dengan total semua 136 unit tanpa ada fasilitas wastafel dan kamar mandi yang memadai.