MALANGTIMES - Ajak jadi konsumen cerdas, Dinas Koperasi, Perindustruan, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang mulai gaet generasi milenial. Salah satunya dengan memberikan sosialisasi konsumen cerdas dengan melibatkan langsung puluhan siswa dan siswi.
Baca Juga : Warga Terdampak Covid-19 di Kabupaten Malang, Bakal Dapat Pasokan Makanan Dapur Keliling
Kepala Diskoperindag Kota Malang, Wahyu Setianto menyampaikan, sosialisasi tersebut dilaksanakan lantaran banyaknya keluhan yang diberikan terkait penipuan berbelanja online. Kebanyakan, keluhan datang dari anak-anak usia sekolah atau generasi milenial.
"Jadi banyak anak-anak yang mengeluh saat berbelanja online karena barang yang dikirim tak sesuai pesanan misalnya. Kondisi ini yang coba kami minimalisir agar anak-anak menjadi konsumen yang cerdas," katanya di tengah acara sosialisasi Konsumen Cerdas yang digelar Diskominfo Kota Malang, Selasa (18/2/2020) di Hotel Sahid Montana.
Wahyu menyampaikan, di era industri seperti sekarang, belanja online tak bisa dihindari. Karena sudah menjadi kebutuhan tersendiri lantaran memberikan banyak kemudahan. Namun meski begitu, setiap konsumen tetap harus berhati-hati dan cerdas dengan setiap produk yang ditawarkan.
"Terlebih kita juga punya aplikasi berjualan bernama Mbois.com. Di mana di dalamnya ada banyak produk dari UKM dan IKM di Kota Malang," terang Wahyu.
Dalam sosialisasi tersebut, juga didatangkan ahli kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Malang. Dengan tujuan, konsumen dari kalangan milenial juga cerdas memilih produk makanan. Sehingga generasi milenial dapat menikmati pola hidup sehat.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Salurkan Bantuan bagi 1.666 Warga Miskin
Lebih jauh pria yang gemar berolahraga motor trail itu menyampaikan, sosialisasi itu secara langsung juga mendorong generasi muda untuk kembali berbelanja di pasar rakyat. Pasalnya, saat ini pasar rakyat di Kota Malang sudah dibenahi untuk menawarkan kenyamanan bagi pengunjungnya.
"Dan selama ini jumlah pengunjung di pasar rakyat kalau dari kalangan anak muda memang sedikit. Mungkin memang perlu inovasi untuk buat pasar anak-anak muda," tambah Wahyu.