MALANGTIMES - Kebocoran jaringan pipa transmisi milik Perumda Tugu Tirta (nama PDAM Kota Malang sekarang) sejak beberapa hari terakhir membuat masyarakat geram. Para pelanggan pun meluapkan kekesalannya di media sosial.
Baca Juga : Dosen UM yang Sempat Positif Covid-19, Sudah Diperbolehkan Meninggalkan Rumah Sakit
Bahkan, beberapa warganet mencurahkan isi hatinya dengan mengadu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengelola akun @Harrisbigboy89, misalnya, yang langsung menyampaikan keresahannya dengan cara menandai akun resmi Presiden Jokowi @Jokowi di Twitter. Dalam cuitannya itu, @Harrisbigboy89 mengharapkan agar Jokowi melakukan sidak terhadap PDAM Kota Malang.
"@jokowi pak presiden tolong di sidak PDAM kota malang," cuitnya, Rabu (15/1/2020).
Beberapa bahkan meluapkan emosinya dengan menyebut kinerja PDAM Kota Malang kurang maksimal sehingga dituntut untuk memberikan kompensasi kepada para pelanggannya.
"Paaaakkk...sing genah...klo gini caranya pdam harus kompensasi ke pelanggan...bener2 kinerja buruk buat pdam kota malang...apalagi jajaran direksinya...klo bapak2 yg dilapangan mah mungkin hanya pekerja lapangan yg hanya tahu perintah atasan...," tulis @g3ndh1s.
Di sisi lain, ada beberapa warganet yang memberi dukungan kepada upaya yang dilakukan petugas PDAM di Kota Malang untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Aamiin yaa Robb....semoga lancar dan awet aliran airnya..Terima kasih Bapak2 dkk pdam kota Malang..," ujar @Yudysi2.
Baca Juga : Gegara Ahok Diskon BBM untuk Ojol, Said Didu dan Arsul Soni Malah 'Perang' di Twitter
Selama kurang lebih lima hari terakhir, jaringan pipa transmisi milik Perunda Tugi Tirta Kota Malang mengalami kerusakan. Akibatnya, ada sekitar 26 ribu pelanggan yang airnya mampet dan belum teraliri air bersih sampai sekarang.
Asossiasi Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Jatim sejak Selasa (14/1/2020) kemarin telah mengirimkan bantuan tangki air untuk didistribusikan kepada pelanggan di Kota Malang. Di antaranya dua unit tangki air dari Kabupaten Malang, dua unit dari Kota Batu, serta dari Ponorogo, Kabupaten Mojokerto, Banyuwangi, Ngawi, Tulungagung, Magetan, dan Situbondo yang masing-masing mengirimkan satu unit tangki air.