Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Awalnya Kebun Tebu dan Sengon, Kini Jadi Sekolah Rujukan, Bupati Malang: Kerja Keras dan Cerdas Bisa Ubah Kondisi

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Dec - 2019, 16:09

Bupati Malang Sanusi saat memberikan sambutan di Malvocs dalam Gema Desa. (Nana)
Bupati Malang Sanusi saat memberikan sambutan di Malvocs dalam Gema Desa. (Nana)

MALANGTIMES - Areal yang kini setiap hari ramai dengan kegiatan belajar mengajar guru dan 425 siswa serta lahirnya berbagai prestasi tingkat nasional atas berbagai kreasi di bidang perfilman hasil para siswanya itu ternyata awalnya hanyalah areal perkebunan sengon dan tebu. Jalanannya pun sempit menuju areal tersebut.

Baca Juga : Warga Terdampak Covid-19 di Kabupaten Malang, Bakal Dapat Pasokan Makanan Dapur Keliling

Seperti salah satu karya film pendek berjudul Padu yang keluar sebagai juara II nasional pada tahun 2019. 

Kondisi  saat itu, tentunya tak memungkinkan ada pihak-pihak yang membayangkan areal tersebut bisa menjelma menjadi pusat pembelajaran. Yakni, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 5 Kepanjen yang kini berusia 37 tahun. Sekolah yang ditunjuk menjadi rujukan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Kementerian Pendidikan RI. Serta bersiap di tahun 2020  juga lolos sebagai lembaga pendidikan yang mendapat revitalisasi. Satu-satunya sekolah di Kabupaten Malang yang mendapat hal itu.

Perjalanan panjang dari areal kebun sengon dan tebu menjadi sekolah dengan berbagai prestasi inilah yang diparesiasi oleh Bupati Malang Sanusi dalam kunjungannya di acara Gema Desa di wilayah Kepanjen.
Sanusi menyampaikan, kondisi saat ini bisa terwujud dikarenakan adanya kerja keras dan cerdas seluruh pihak sekolah. Lewat kerja keras dan cerdas inilah Malvocs (sebutan untuk SMK 5 Muhammadiyah) bisa merubah kondisi seperti saat ini.

"Ini memperlihatkan bahwa dengan kerja keras dan cerdas apa yang tak mungkin berubah bisa berubah. Tentunya ke arah yang lebih baik dan bermanfaat, seperti di sini," ucap Sanusi, Kamis (12/12/2019).
Politisi PKB asal Gondanglegi ini juga menyampaikan, selain kerja keras dan cerdas, kontinuitas para pelaku sekolah dalam proses belajar mengajar kepada siswa dalam pendidikan karakter juga jadi faktor Malvocs menjadi sekolah rujukan nasional.

Melalui pendidikan karakter para siswa tak hanya dibimbing untuk menjadi sosok pintar secara ilmu pengetahuan saja. Tapi juga membentuk mental siswa menjadi mental juara yang tak kenal putus asa. Plus dengan semakin mantapnya penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar di sekolah.

"Pendidikan karakter dan teknologi yang diterapkan di sekolah ini sudah sangat bagus dan berjalan baik. Semoga ke depan bisa lebih ditingkatkan dan menjadi sekolah favorit dan unggulan di Kabupaten Malang," ujar Sanusi.


Harapan besar Sanusi seiring dengan geliat kerja keras dan cerdas para pendidik sejak 2015 dalam mengejar prestasi. Penyelarasan kurikulum dengan dunia industri pun terus dikuatkan sehingga Direktorat PSMK Kementerian Pendidikan memberikan kepercayaan sebagai lembaga pendidikan yang mampu memproduksi film. Melalui sekolah rujukan itu pula, nantinya akan ada program kelas industri.

"Harapan besar kita tentunya ke depan sekolah ini terus berkarya dan mengharumkan nama Kabupaten Malang. Serta menjadi jujugan lembaga pendidikan lain untuk studi banding. Karena Malvocs ini juga sudah menjalin kerjasama dengan dunia industri," ungkap Sanusi.


Kepala SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Arif Joko Suryadi juga menyampaikan, bahwa dengan kerja keras dan cerdas selama ini yang telah membuat sekolahnya seperti saat ini. Walau dulunya hanya berupa kebun tebu dan sengon serta jalanan penghubungnya sangatlah sempit.

Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Salurkan Bantuan bagi 1.666 Warga Miskin


Tapi, lanjutnya, dalam berbagai keterbatasan itulah, Malvocs kini terus berbenah dan semakin maju. Khususnya dalam kurikulum pendidikan yang menggabungkan kebutuhan industri saat ini. "Salah satunya adalah memproduksi film. Dimana nantinya akan ada program kelas industri yang sesuai standarisasi kompetensi dengan dunia industri. Kita juga telah menjalin kerjasama dengan dunia industri," ujar Arif.
Berbagai karya film karya para siswa Malvocs ini pun telah diakui ditingkat nasional.

"Pada tahun ini, siswa kami juga terlibat pembuatan film Jejak Langkah 2 Ulama, yang menyatukan antara pendiri NU dan Muhammadiyah. Film ini, akan diputar pada Januari nanti. Tetapi tidak dibioskop, melainkan road show dan sudah ada 1000 titik yang siap dan ingin pemutaran film tersebut," pungkas Arif.

 


Topik

Pemerintahan malang berita-malang Bupati-Malang-Sanusi Malvocs Gema-Desa SMK-Muhammadiyah-5-Kepanjen


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni