MALANGTIMES - Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang yang terbakar Jumat (18/10/2019) semakin meluas. Hingga Sabtu (19/10/2019), tercatat sudah 10 hektare lahan yang terbakar. Hal itu menyebabkan kepulan asap semakin tebal.
Baca Juga : Musim Melaut, Para Nelayan yang Berlabuh di Kabupaten Malang Bakal Disemprot Antiseptik
Plt Kepala UPT Damkar Kota Malang, Antonio Viera menyampaikan, penyebab kebakaran adalah gas metan yang terkena terik matahari. Lantaran tiupan angin yang kencang, api begitu cepat menjalar dan membakar lebih banyak lagi sampah yang didominasi oleh plastik itu.
"Saat ini memang lahan yang terbakar semakin luas," katanya saat dihubungi MalangTIMES, Sabtu (19/10/2019).
Dia menyampaikan, untuk proses pemadaman saat ini masih dilakukan petugas pemadam kebakaran Kota Malang. Total ada 30 petugas yang diterjunkan. Sementara, untuk air yang digunakan pemadaman menggunakan air sungai yang dekat dengan kawasan Kelurahan Mulyorejo.
Anton menyampaikan, pemadaman sementara masih dilakukan pemadam kebakaran Kota Malang terlebih dulu. Jika api menjalar semakin luas maka pihaknya akan meminta bantuan kepada Damkar Kabupaten Malang.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
"Saat ini kami sebisa mungkin memadamkan api. Jika memang semakin meluas kami meminta bantuan kepada Damkar Kabupaten Malang," imbuhnya.
Lebih jauh Anton menjelaskan jika kondisi api yang membesar berdampak pada kepulan asap. Bahkan, radius kepulan api saat ini sudah merembet semakin jauh. Dia pun mengimbau agar masyarakat, utamanya yang rumahnya dekat kawasan TPA Supit Urang untuk mengenakan masker.
"Juga perhatikan jarak pandang karena kepulan nya semakin tebal," imbuhnya.