Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Tekno

Moto Sak Tampah, Banaspati, dan Jelangkung Hantui Game Melody of The Light

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : A Yahya

30 - Sep - 2019, 21:27

Game Melody of The Light. (Foto: istimewa)
Game Melody of The Light. (Foto: istimewa)

MALANGTIMES - Nuansa kultur Nusantara yang membuat bulu kuduk berdiri hadir dalam game Melody of The Light. Game tersebut merupakan game buatan tim Heavynano Studio.

Heavynano Studio terdiri atas 3 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB). 3 mahasiswa tersebut di antaranya Wildan Rahmat Ramadhan selaku penata musik dan programmer (Teknik Informatika 2016), Mujiburrahman Haekal Fajry bertanggungjawab atas design gameplay (Teknik Informatika 2017), dan Vivian Dzikriany Azis selaku art designer (Sistem Informasi 2016).

Baca Juga : Gara-Gara Pecel, Bisma Karisma Bareng Tya Mihoo Menangkan Digi Race Competition 2019 di Malang

Yang menjadikan Melody of The Light berbeda dengan game lain segenre adalah tambahan nuansa kultur Nusantara yang dimasukkan ke dalamnya.

"Game ini mengambil inspirasi dari hantu-hantu khas Nusantara seperti Moto Sak Tampah, Banaspati, dan Jelangkung sebagai monster yang harus ditaklukkan dalam game," ujar Haekal.

Disampaikan oleh Haekal, Melody of The Light adalah sebuah game yang bergenre Bullet Hell Metroidvania dengan konsep open world yang berfokus pada eksplorasi.

"Game ini menceritakan tentang seorang perempuan bernama Kinanthi yang mencari ayahnya di dalam dunia bernama The Origin. Kinanthi harus mengumpulkan item dan mendapatkan skill untuk bisa mencapai tujuannya," bebernya.

Game ini, lanjutnya, terinspirasi dari game yang sudah ada sebelumnya, di antaranya Symphony of the Night, Metroid, dan Touhou.

Fitur dari game eksplorasi ini terdiri atas secret place, boss fight, shop, equipment system dengan berbagai macam item yang dapat dikombinasikan menjadi build item (contoh: roam, fight, farm) sehingga mempermudah player dalam kondisi tertentu.

“Kami menambahkan fitur-fitur tersebut agar player benar-benar dapat merasakan sensasi dari eksplorasi atau petualangan dari game ini,” jelas Haekal.

Perlu diketahui, Melody of The Light menggunakan art style berupa pixel art. "Konsep ini diangkat karena belakangan ini pixel art mulai kembali menjadi tren yang berkembang," terang Haekal.

Baca Juga : Beradu Eksistensi, Para Gamer Cantik Ini Bikin Ketagihan Penyuka ESport

Berkat game ini, tim Heavynano Studio berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam COMPFEST 11 Tahun 2019 yaitu Game of The Year untuk kategori Indie Game Ignite.

Untuk diketahui COMPFEST adalah kompetisi tahunan bidang Information Technology (IT) skala nasional yang diselenggarakan oleh FASILKOM UI.

Dengan dinobatkannya Melody of The Light sebagai Game of The Year, maka tim Heavynano Studio berhak atas hadiah berupa dana pengembangan senilai Rp 10 juta.

Wildan menyampaikan, rencananya dana tersebut akan digunakan sebagai modal untuk meluncurkan gamenya di STEAM sebuah platform distribusi digital milik pengembang dan penerbit game Personal Computer (PC) asal Amerika Serikat.

“Kami menargetkan pasar Melody of The Light untuk pengguna PC melalui STEAM. Game ini dibuat untuk pencinta game yang bergenre Bullet Hell dan Metroidvania dengan konsep open world sehingga dapat dieksplorasi setiap detail tempat yang ada,” tukas Wildan.


Topik

Tekno malang berita-malang Game-Melody-of-The-Light game-buatan-tim-Heavynano-Studio


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

A Yahya