MALANGTIMES - Tangis haru warnai emas pertama untuk FORKI Kota Malang yang didapatkan oleh Shofiyah Nur Yustin pada kata perorangan putri di Graha Sandiyah, Tuban, Senin (8/7/2019) siang ini.
Baca Juga : Pemain Arema Tak Lagi Kirim Video Latihan, Ternyata Ini Sebabnya
Menghadapi lawan yang cukup berat, seperti Kediri, Pasuruan dan Surabaya, Shofi mampu melewatinya dengan penuh semangat di setiap pertandingan yang dijalani.
Saat ditanya usai dapatkan emas, Shofi mengaku saat ini sangat bangga dengan pencapaiannya mendapatkan emas di Porprov VI 2019.
"Alhamdulillah akhirnya bisa mengharumkan nama Kota Malang, sekarang dapat emas, karena tahun sebelumnya saya dapat perak," ujar Shofi sambil membasuh air mata di wajahnya.
Tangisan Shofiyah Nur Yustin kepada keluarganya usai dinyatakan mendapatkan emas di Porprov VI 2019 (Hendra Saputra)
Di dalam pertandingan, Shofi terlihat sangat semangat. Gerakan demi gerakan yang dilakukan begitu indah dan membuat banyak pembicaraan dari penonton yang memujinya.
"Bagus memang atlet (Kota) Malang ini, gerakannya bagus," kata salah satu penonton.
Baca Juga : Masih Cari Pengganti Ratu Tisha, Waketum PSSI: Tugas dan Tanggung Jawab Sekjen Itu Berat
Disinggung apa yang membuat dirinya bisa mendapatkan semangat hingga meraih medali emas, Shofi mengaku bahwa dukungan keluarga dan membalas gagalnya di Porprov sebelumnya membuat dirinya bertekad untuk mendapatkan medali tertinggi itu.
"Motivasinya dari mama, keluarga dan saya juga punya keinginan tinggi untuk bawa bendera Kota Malang berkibar tinggi di Porprov (VI) 2019 ini," katanya.
Perlu diketahui, di Porprov V 2015 lalu Shofi hanya mendapatkan medali perak untuk Kota Malang. "Tahun sebelumnya saya sedikit ada kesalahan dan sekarang saya berusaha semaksimal mungkin untuk yang terbaik dan akhirnya dapat emas, ini untuk Kota Malang," pungkasnya.
Selain itu, teriakan 'Arema' juga digemakan suporter tim FORKI Kota Malang setelah juri menyatakan bahwa atas nama Shofiyah Nur Yustin berhasil menjadi yang terbaik di Porprov VI 2019 Jawa Timur kata perorangan putri.