Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba-Serbi

Semesta Conjuring, Angkat Legenda Meksiko tentang Hantu Bergaun Putih Penculik Anak-Anak

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

01 - Jul - 2019, 17:00

Placeholder
La Llorona, hantu bergaun putih penculik anak-anak. (Ist)

MALANGTIMES - Banyak film keren diangkat dari kisah-kisah legenda sebuah wilayah. Legenda yang hidup turun-temurun sampai kini dan masih dipercayai kebenarannya oleh sebagian masyarakat setempat.

Baca Juga : Akhir Kisah Sahabat Rasulullah yang Mengatakan Zakat Adalah Pungli

Tak terkecuali dengan produksi keenam dalam semesta Conjuring, sebuah film horor yang berhasil merebut perhatian masyarakat dunia serta diangkat dari legenda hidup Meksiko yang menyeramkan. Haitu hantu bergaun putih yang disebut La Llorona atau hantu yang menangis.

Hantu yang doyan menculik anak dan dijadikan mitos para orang tua di Meksiko untuk menakuti anak-anaknya yang bandel. Mirip wewe gombel dalam legenda di Jawa. Kisahnya juga mirip  legenda Dewi Lamia atau dan hantu Medea di Yunani.

“Saya belum sempat menonton filmnya. Tapi yang bisa saya katakan adalah, banyak klaim yang bilang bahwa itu (sosok La Llorona) lebih dari cerita atau legenda belaka,” ucap Aneth Caldera Gaytan, warga Meksiko asal Zacatecas, seperti dikutip Historia.

Sosoknya diyakini nyata, walaupun La Llorona memiliki jejak berbagai argumen terkait keberadaannya. Dalam legenda Meksiko yang diceritakan Pastor Perez, dalam adegan film The Curse of La Llorona, film yang menjadi spin-off dan produksi keenam dari semesta Conjuring serta disutradarai Michael Chaves, disampaikan La Llorona mulanya merupakan gadis cantik bernama Maria yang dipersunting pria kaya. Mereka hidup bahagia dengan dua orang anak.

Tapi kebahagiaan itu hanya seumur jagung lantaran sang suami selingkuh. Sebagai bentuk pembalasannya, Maria membunuh kedua anaknya dengan menenggelamkan mereka ke sungai.

Arwah Maria tak diterima di surga hingga menjadi hantu penasaran yang digambarkan berpakaian putih dengan mengeluarkan darah dari kedua matanya. Ia kerap mencari anak-anak untuk dijadikan tumbal agar kedua anaknya sendiri bisa kembali.  “Sampai sekarang cerita itu masih sering diperdengarkan para ibu saat anak-anak mereka sedang nakal,” tutup Pastor Perez bercerita.

Baca Juga : Pengantin 'Masker', Anak Kapolsek Beji Menyambut Hari Bahagia di Tengah Pandemi Covid-19

Sejarah lain yang dipaparkan Rudolfo Anaya dalam La Llorona: The Crying Woman, hantu bergaun putih ini bernama Maya serta eksis sejak abad ke-17 saat Meksiko masih koloni Spanyol dengan nama Nueva Espana.

Penelitian lainnya tercatat dalam sebuah artikel berjudul La Llorona and Related Themes yang dibuat oleh Bacil F Kirtley. Menurut dia, La Llorona aslinya adalah setan dari Jerman serta telah eksis hampir dua abad lebih. Hal ini didasarkan pada penelitiannya terkait asal usul La Llorona dari tradisi Jerman dan Aztec.

Hantu bergaun putih yang doyan menculik anak-anak serta ditampilkan dalam sebuah film dengan bujet sekitar USD 9 juta serta meraup keuntungan di hari penayangan pertamanya di Amerika Serikat mencapai USD 12 juta. Juga disebutkan berkelindan dengan legenda dewi ular dari legenda Aztec. Hal ini terlihat dari penampakannya yang sama. Bergaun putih, datang di malam hari serta kerap menangis dan menjerit mencari anak-anak untuk diculik.

Terlepas dari banyaknya versi itu, La Llorona yang difilmkan terbilang cukup laris sebagai film horor yang akan membuat adrenalin penonton turun naik.

 


Topik

Serba-Serbi malang berita-malang Semesta-Conjuring La-Llorona Hantu-Bergaun-Putih-Penculik-Anak-Anak



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni