Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Bikin Kangen, Ini Tradisi yang Ada di Malang Saat Lebaran Datang

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Lazuardi Firdaus

05 - Jun - 2019, 14:41

Ilustrasi (istimewa)
Ilustrasi (istimewa)

MALANGTIMES - Selain angpau, opor ayam, dan sungkeman, tentu ada banyak tradisi unik yang selalu ditunggu-tunggu muslim di seluruh penjuru dunia saat lebaran tiba. Setiap daerah tentunya juga memiliki sederet tradisi unik, yang selama ini hanya bisa ditemui saat hari kemenangan itu datang.

Baca Juga : BREAKING NEWS Ibunda Gus Baha Berpulang ke Rahmatullah

Seperti di Kota dan Kabupaten Malang salah satunya. Ada begitu banyak tradisi unik yang bisa ditemui saat momen lebaran saja. Penasaran apa saja, berikut MalangTIMES rangkumkan sederet tradisi unik yang bisa ditemui di Kota Malang saat momen lebaran.

1. Halal Bihalal di Pinggir Jalan
Halal bihalal atau ajang silaturahim ke sanak keluarga dan tetangga ini memang menjadi kebiasaan seluruh umat muslim di Indonesia, bahkan dunia. Karena di hari kemenangan ini, menjadi momen yang sangat sakral untuk saling memaafkan satu sama lain. Biasanya, halal bihalal dilakukan setelah salat Idul Fitri dan sungkem dengan orangtua dan keluarga terdekat.

Tapi di Kota Malang, ada tradisi yang cukup unik dalam momen halal bihalal tersebut. Seperti yang dilakukan warga di kawasan Oro-Oro Dowo misalnya. Sebelum bersilaturahim dan menghabiskan waktu dengan keluarga, warga di sana terlebih dulu melakukan halal bihalal di pinggir jalan. Seusai salat Idul Fitri, warga membuat barisan panjang dan saling bermaaf-maafan.

Tradisi ini sudah dilakukan sejak 1990 lalu. Menariknya lagi, acara maaf-maafan yang dilaksanakan di pinggir jalan itu tidak hanya melibatkan umat muslim saja. Warga non muslim pun turut membantu kelancaran kegiatan yang sakral itu, mulai dari persiapan hingga proses pelaksanaan halal bihalal itu sendiri.

Pemandangan indah dan menyejukkan ini dapat dirasakan dan dilihat hanya ketika perayaan hari besar saja. Terutama saat perayaan Idul Fitri setelah satu bulan lamanya menahan lapar dan dahaga.

2. Ater-Ater Ketupat
Ketupat dan opor ayam memang menjadi sajian wajib yang harus ada saat momen lebaran. Olahan rumahan yang pasti menggugah selera itu biasanya disuguhkan dalam acara silatirahim dan halal bihalal keluarga. Tapi di beberapa wilayah di Kabupaten Malang, ketupat justru jarang ditemui saat usai salat Idul Fitri.

Baca Juga : Kisah Penulis Wahyu yang Murtad dan Lolos dari Titah Bunuh Rasulullah

Karena kebanyakan, ketupat disuguhkan saat hari ke delapan bulan Syawal atau ketika usai menjalankan puasa sunnah. Orang-orang biasa menyebut hari itu sebagai Hari Raya Besar. Ketupat, lontong, sayur dan opor ayam, hingga lepet disuguhkan dan sebelumnya juga dilaksanakan hajatan dari rumah ke rumah, atau berkumpul di mushalla terdekat. Setelah itu, ketupat biasanya diantarkan ke tetangga dan keluarga.

3. Memandikan Pusaka dan Benda Berharga
Selain mandi malam di hari ke delapan bulan Syawal, masyarakat di Kabupaten Malang juga terbiasa memandikan pusaka dan benda berharga saat hari masih petang. Selain pusaka seperti keris, warga juga terbiasa memandikan atau mencuci barang berharga lain seperti kendaraan roda empat dan roda dua. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dan barang yang dimiliki, untuk kemudian menapaki hari baru dengan semangat baru serta ridha Allah.

4. Prepekan Pasar
Jika biasanya beberapa pasar sepi saat lebaran tiba, maka tidak dengan beberapa daerah di Kabupaten Malang. Sederet pasar justru akan lebih ramai meski di hari pertama perayaan lebaran. Biasanya, aktivitas pasar berlangsung sampai siang hari. Karena keramaian baru berlangsung setelah salat Idul Fitri dijalankan. Pasar tradisional akan ramai ibu-ibu yang belanja kebutuhan pokok untuk memberi suguhan khas kepada keluarga saat lebaran tiba.

5. Bunyikan Petasan
Membunyikan petasan memang hal yang sudah dilarang sejauh ini. Tapi meski begitu, beberapa perayaan keagamaan tentu masih sedikit ada yang kurang jika tanpa petasan. Itu sebabnya, beberapa daerah di Kabupaten Malang masih bisa ditemui petasan yang sengaja dibunyikan saat lebaran. Kekuatannya pun terkadang dalam kadar khusus agar tidak membahayakan. Ketika petasan dibunyikan, akan ada banyak warga yang menonton, dan itu juga menjadi wadah bagi bersilaturahim.


Nah, itu dia beberapa tradisi yang hanya bisa ditemui saat momen lebaran datang. Kalau di daerah kalian bagaimana? Pasti ada banyak ya tradisi yang pasti ditunggu-tunggu saat lebaran tiba.


Topik

Agama malang berita-malang Tradisi-di-Malang-Saat-Lebaran tradisi-unik Halal-Bihalal hari-raya-idul-fitri lebaran-di-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Lazuardi Firdaus