MALANGTIMES - Akhir-akhir ini warga Kota Malang ramai dengan kabar rencana pembongkaran median jalan di kawasan Jalan Bandung.
Kabar itu mencuat dan berkembang seiring upaya Pemerintah Kota Malang dalam mengatasi kemacetan di kawasan Jl Bandung yang selama ini banyak dikeluhkan warga.
Baca Juga : Sederet Megaproyek Pemkot Malang Ditunda, Termasuk Pembangunan Mini Block Office
Bahkan, muncul sebuah petisi di media sosial yang mengajak warga Kota Malang berpartisipasi menolak rencana tersebut. Sampai sekarang, setidaknya sudah ada 1.500 warga yang menandatangani petisi online tersebut.
Menanggapi itu, dengan tegas Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa kabar pembongkaran median Jalan Bandung sama sekali tidak benar.
Sesuai dengan hasil forum lalu lintas yang digelar beberapa saat lalu, sama sekali tidak ada niatan dan wacana untuk membongkar median jalan.
"Kami sekarang sedang menambah ruang terbuka hijau (RTH). Masak pohon yang sudah rindang mau kami tebang. Itu tidak benar. Menebang satu pohon, kita harus menggantinya dengan pohon yang lain," kata Sutiaji kepada MalangTIMES, Minggu (24/2/2019).
Suami Widayati Sutiaji itu menjelaskan, dari hasil forum lalu lintas yang digelar belum lama ini, salah satu rencana yang dihasilkan adalah memundurkan pintu gerbang sekolah sekitar dua sampai tiga meter ke belakang. Sehingga, trotoar yang memang untuk pejalan kaki juga turut dimundurkan.
Hal itu pun sudah disepakati oleh pihak sekolah dan forum lalu lintas. Selain itu, masih ada upaya agar tidak ada parkir di depan pintu sekolah.
"Rencana memundurkan pintu gerbang itu malah dicetuskan sendiri oleh pihak sekolah. Waktu itu kepala sekolah MIN 1 Malang. Jadi, tidak benar itu kalau mau bongkar median jalan. Yang benar, trotoarnya dimundurkan," jelas pria berkacamata itu.
Baca Juga : Musrenbang RKPD via Teleconference, Ini Target Kota Malang 2021
Sutiaji pun menjelaskan kemungkinan adanya miskomunikasi terkait rencana mengatasi jalan macet di kawasan Jalan Bandung tersebut. Termasuk adanya kabar bahwa median jalan akan dibongkar untuk mengurangi macet.
"Sekali lagi saya tekankan bahwa median jalan tidak akan pernah dibongkar. Dan selama ini belum ada kesepakatan tentang hal itu," urainya lagi.
Politisi Demokrat itu pun menyampaikan terima kasihnya kepada warga Kota Malang. Melalui beragam protes yang dilontarkan ke media sosial miliknya, termasuk petisi penolakan yang sudah ditandatangani ribuan warga. Dia menilai bahwa itu tingginya wujud kepedulian warga Kota Malang untuk bersama membangun Kota Pendidikan ini.
"Saya juga sangat berterima kasih kepada warga Kota Malang. Melalui kritik dan saran serta petisi yang dibuat, menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat Bumi Arema ini luar biasa," pungkasnya.