JATIMTIMES - Kabar membanggakan datang dari dunia catur Indonesia. Pecatur muda asal Kota Malang, Nayaka Budidharma, berhasil mempersembahkan medali perak pada ajang SEA Games 2025 Thailand. Atlet binaan Percasi Kota Malang itu tampil gemilang pada nomor makruk atau catur tradisional Thailand yang baru pertama kali dipertandingkan di pesta olahraga Asia Tenggara.
Di balik prestasi itu, tersimpan kisah perjalanan panjang dan penuh haru. Ibunda Nayaka, Lilis, menuturkan bahwa putranya harus melewati proses seleksi yang ketat sebelum akhirnya terpilih membela Merah Putih.
Baca Juga : Pecatur Muda Kota Malang Nayaka Budidharma Tembus Tim SEA Games, Sang Ibunda Terharu Mimpinya Jadi Nyata
“Sebelumnya memang ada seleksi, kalau lolos masuk tim SEA Games. Pertama langsung tiga besar, jadi yang bergelar Grand Master (GM) langsung masuk ke seleksi. Akhirnya Nayaka peringkat 1 jadi dia lolos SEA Games,” ungkap Lilis.
Meski meraih peringkat pertama dan berhak masuk tim, Nayaka sempat berada dalam posisi yang tidak menentu. Ada kekhawatiran ia tidak dapat berangkat karena kuota atlet yang diberangkatkan hanya tiga orang.
“Awalnya Nayaka sempat tidak akan berangkat meski lolos, sempat sedih dia waktu itu, karena yang berangkat cuma tiga orang. Tapi karena ada peningkatan anggaran dari Indonesia, jadi dia berangkat,” cerita sang ibu.
SEA Games kali ini menjadi debut Nayaka di ajang multievent tingkat kawasan. Walau begitu, ia bukan nama baru di kompetisi internasional. Sejak usia tujuh tahun, Nayaka telah mewakili Indonesia di berbagai turnamen seperti Asian Youth, Asian Zone, dan ASEAN Junior.
“Untuk ajang internasional, ini bukan yang perdana. Di Mongolia dia pernah ikut, Asian Youth sejak usia tujuh tahun tapi kalau di SEA Games memang baru pertama, dan ini impiannya,” jelas Lilis.
Menjelang keberangkatannya, Nayaka tak pernah lepas dari dukungan keluarga. Doa restu selalu diminta setiap hari, baik menjelang perjalanan maupun selama pertandingan berlangsung.
“Sebelum berangkat ke SEA Games Nayaka pasti minta doa restu. Setiap hari sih sebelum berangkat dan setiap hari kan di grup keluarga itu doakan ya semuanya. Doakan lancar tim Indonesia, doakan ya setiap babak,” tuturnya.
Pada SEA Games kali ini, Nayaka turun di nomor makruk yang merupakan catur tradisional Thailand. Nomor itu untuk pertama kalinya dipertandingkan, berbeda dari edisi-edisi sebelumnya yang menggunakan catur internasional.
Baca Juga : Bea Cukai Malang Klaim Peredaran Rokok Ilegal di Kota Batu Menurun: Kepatuhan Masyarakat Meningkat
“Baru kemarin catur makruk, catur tradisional Thailand. Di SEA Games itu catur Thailand yang dimainkan ini baru pertama kali, sebelumnya itu catur internasional,” ujar Lilis.
Di tengah perjuangannya, keluarga hanya berharap yang terbaik. Bahkan, Lilis juga berharap putranya mampu mempersembahkan medali sebanyak-banyaknya bagi Indonesia, karena secara tidak langsung akan membawa nama Kota Malang ke kancah dunia.
“Semoga mendapatkan hasil yang terbaik, kesehatan, keselamatan, intinya itu semangat dan kebahagiaan,” kata Lilis.
Bahkan, Lilis berharap Nayaka mampu mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Hal itu yang diidamkan Nayaka sebagai atlet profesional. “Kalau Nayaka berharap bisa mendapatkan hasil yang lebih gitu ya, cuma kepikirannya dapat emas,” imbuh sang ibu.
Walau belum meraih emas, medali perak yang dibawa pulang Nayaka menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia dan khususnya masyarakat Kota Malang. Prestasi tersebut sekaligus membuka babak baru bagi pecatur muda ini untuk terus berkontribusi bagi Kota Malang dan bangsa di ajang-ajang besar berikutnya.
