JATIMTIMES - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tengah bersiap membuka Program Studi Magister (S2) Ilmu Biomedik. Prodi magister ini dijadwalkan menerima mahasiswa baru pada tahun ajaran 2026.
Program ini menjadi langkah strategis FKIK dalam memperkuat riset kesehatan berbasis integrasi sains dan nilai-nilai Islam.
Baca Juga : Ribut Soal Pengunduran Diri, Rahayu Saraswati Jelaskan Kondisi PTSD yang Dialaminya
Pendirian program tersebut telah melalui proses panjang sejak tahun sebelumnya hingga akhirnya memperoleh izin resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Keputusan Menteri Nomor 775/B/O/2025 tentang pembukaan Program Studi Ilmu Biomedik Program Magister di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama.
Dr dr Ermin Rachmawati MBiomed, selaku koordinator tim pendirian program ini, menjelaskan bahwa inisiatif tersebut lahir dari kebutuhan dunia akademik dan industri terhadap tenaga ahli biomedik yang kian meningkat. Bidang ini memiliki prospek luas, baik untuk riset maupun pengembangan inovasi kesehatan.
“Harapannya, S2 Ilmu Biomedik FKIK UIN Malang dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk berkarier lebih tinggi, termasuk melalui kerja sama internasional kami dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, dan Taiwan. Mahasiswa nantinya bisa magang atau mendapatkan beasiswa di universitas ternama luar negeri,” ujar Dr Ermin belum lama ini.
Sebelum program ini disahkan, tim FKIK telah melakukan studi kelayakan komprehensif yang melibatkan analisis kebutuhan tenaga profesional, peluang karier, serta peta riset biomedik global. Hasilnya menunjukkan bahwa lulusan S2 Biomedik memiliki peran strategis di dunia akademik, industri farmasi, dan bioteknologi.
Tim juga melakukan survei terhadap alumni FKIK UIN Maliki Malang yang telah menempuh studi lanjutan di bidang biomedik serta menyelenggarakan focus group discussion (FGD) bersama stakeholder industri kesehatan, termasuk Prodia, BRIN, dan BPOM. Dari berbagai masukan itu, disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga ahli biomedik di Indonesia semakin mendesak, terutama untuk mendukung pengembangan riset dan produk kesehatan inovatif.
Program magister ini memiliki visi besar untuk mengembangkan keilmuan biomedis integratif yang berpijak pada sains dan Islam dengan standar internasional. Fokusnya diarahkan pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk pengembangan riset terkait kesehatan jemaah haji, khususnya dalam menghadapi tantangan penuaan dan penyakit degeneratif.
Baca Juga : Selecta Bertransformasi, Dari Taman Rekreasi Resmi Jadi Living Museum
Dr Ermin menjelaskan, pembukaan tahun ajaran baru 2026 akan menghadirkan empat peminatan utama, yaitu inovasi pencegahan penyakit degeneratif pada jamaah haji, terapi regeneratif, vaksin dan pengendalian penyakit infeksi, serta inovasi aplikasi biomedis untuk jamaah haji.
Program S2 Biomedik ini juga akan berkolaborasi erat dengan HIPE (Hajj Integrated Program of Excellence), salah satu program unggulan FKIK UIN Maliki Malang yang fokus pada penelitian dan pengabdian di bidang kesehatan jamaah haji.
Dengan langkah ini, FKIK UIN Maliki Malang menegaskan komitmennya menjadi pusat unggulan pendidikan kedokteran Islam yang melahirkan lulusan berdaya saing global, berwawasan riset, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. Melalui pembukaan S2 Ilmu Biomedik pada 2026 mendatang, kampus ini semakin mantap menempatkan diri sebagai pelopor pendidikan kedokteran berbasis riset dan nilai spiritual yang berpihak pada kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat.
