MALANGTIMES - Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Nabi Isa AS akan turun kembali ke muka bumi di akhir zaman. Ia akan membantu manusia memberangus musuhnya yang paling nyata yakni Dajjal. Sosok Dajjal begitu membahayakan manusia, khususnya kaum muslimin.
Dajjal adalah sosok yang mampu menggoyahkan keimanan seseorang. Apa yang terlihat benar darinya ternyata salah dan apa yang terlihat salah ternyata benar sehingga banyak orang yang terkecoh dengan hal ini.
Baca Juga : Terkait Pengurusan Jenazah Pasien Corona, Wapres Minta MUI Buat Fatwa
Dari Mujami bin Jariyah Al-Anshari RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Isa bin Maryam akan membunuh Dajjal di Bab Lud (Gerbang Lod)." (HR Ahmad, Turmudzi, dan Nu'aim bin Hamad)
Selain itu diriwayatkan, "Tidak ada satu orang kafir pun yang masih hidup, semuanya terbunuh. Lalu, lsa berhasil menyusul Dajjal di Pintu Lod dan membunuhnya. Lalu, beberapa kaum Muslimin diselamatkan Allah ke hadapan Isa binti Maryam. Ia mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka tentang kedudukan mereka di surga." (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan Hakim)
Dalam hadis di atas diungkapkan bahwa Dajjal akan dikalahkan Nabi Isa AS di Gerbang Lod. Lantas di manakah letaknya?
Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, Lod atau Gerbang Lod adalah kota yang terletak di dekat Baitul Maqdis atau Elia di Palestina dekat Ramalah. Kini Lod merupakan salah satu kota yang berkembang di dataran Sharon, yaitu 15 km di tenggara Tel Aviv, Ibu Kota Israel.
Lod yang dalam bahasa Arab adalah al-Ludd itu, konon menjadi tempat tinggal Suku Benjamin. Kota seluas 12.226 km persegi itu sudah muncul sejak periode Kanaan. Temuan tembikar di daerah tersebut menunjukkan Kota Lod telah eksis sejak 5600 hingga 5250 sebelum Masehi.
Kota ini merupakan kediaman kaum Yahudi sebelum ditaklukkan oleh kekaisaran Romawi. Raja Romawi memaksa penduduk Yahudi untuk memeluk agama Kristen. Sebagian penduduk menerimanya dan sebagian yang menolak terpaksa harus melarikan diri ke wilayah lain.
Hingga tahun 1948, Lydda atau Lod menjadi pemukiman bangsa Arab dengan populasi sekitar 20 ribu penduduk. Sebanyak 18500 jiwa adalah muslim dan sisanya adalah Kristen.
Baca Juga : Danau Tiberias Penuh Lagi, Apa Kiamat Diundur?
Pada 1947, PBB membagi Palestina kepada dua bangsa, yaitu Yahudi dan Arab. Sedangkan Lod diminta untuk dilepaskan dari bangsa Arab kepada Yahudi. Bangsa Arab menolak rencana tersebut. Maka setelah menyatakan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948 Israel menyerang dan merebut beberapa daerah Arab di luar yang diberikan oleh PBB, termasuk Lod.
Kota Lod kemudian dikuasai oleh tentara Israel. Beberapa ratus keturunan Arab yang tinggal di kota itu tidak diizinkan menempati rumah-rumah mereka. Mereka segera kalah jumlah akibat masuknya imigran Yahudi dari berbagai daerah pada Agustus 1948. Sebagian dari mereka adalah Yahudi yang tinggal di negara-negara Arab.
Maka seperti awal mula berdirinya kota tersebut, Kota Lod kembali menjadi kota Yahudi. Imigran Yahudi terus berdatangan, awalnya dari Maroko, Tunisia, lalu Ethiopia, dan yang terbanyak adalah dari Uni Soviet.
Di dalam Kota Lod terdapat sebuah dinding setinggi 3 m yang dibangun untuk memisahkan distrik Yahudi dari distrik bangsa Arab. Pertumbuhan distrik Arab sangat minim, sementara pemerintah Israel telah mendorong pembangunan di daerah distrik Yahudi. Beberapa layanan, seperti lampu jalan dan pengumpulan sampah hanya dilakukan di distrik Yahudi.
Jadi, itulah gambaran kota yang akan menjadi saksi terbunuhnya Si Mata Satu atau Dajjal.