JATIMTIMES - Blitar bersiap menyambut salah satu hajatan budaya terbesar tahun ini. Sabtu, 23 Agustus 2025, Pemerintah Kota Blitar akan menggelar BEN Carnival 2025, sebuah pesta rakyat yang menghadirkan pawai seni dan budaya dari 38 provinsi di Indonesia.
Agenda tahunan ini kembali diproyeksikan menjadi magnet wisata, sekaligus etalase kreativitas menuju Blitar sebagai kota masa depan.
Baca Juga : Pertahankan Predikat KLA Kategori Utama, Surabaya Komitmen Penuhi Hak Anak
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, Edy Wasono, menyebut perhelatan kali ini bakal berlangsung sepanjang hari, mulai pagi hingga malam. Dengan 40 penampil yang masing-masing mendapat alokasi 15 menit, rangkaian karnaval diperkirakan memakan waktu sekitar sepuluh jam.
“Akan ada penampilan spektakuler dari OPD, juga bintang tamu lokal dan nasional,” katanya.
Rute karnaval dimulai dari Alun-alun Kota Blitar hingga berakhir di depan kantor DPRD. Sejumlah ruas jalan utama, seperti Jalan Merdeka, Jalan Mastrip, dan Jalan Semeru, akan ditutup total. Pemerintah menyiapkan kantong parkir di berbagai titik, dengan tarif reguler Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 3 ribu untuk mobil.
Tak sekadar pesta budaya, BEN Carnival tahun ini mengusung tema “The Magnificent of Indonesia, Untuk Kota Blitar Baru, Kota Blitar Maju, Menuju Kota Masa Depan.” Tema itu, menurut Edy, merupakan cermin semangat Blitar untuk tampil sebagai kota yang berkepribadian dalam kebudayaan sekaligus terbuka pada kreativitas modern.
Persiapan acara juga ditandai dengan forum “Rembug Blitar: Kreator untuk Masa Depan Kota” yang digelar Dinas Kominfo dan Statistik pada Kamis malam (21/8/2025). Dalam forum itu, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin mengajak para kreator digital dan influencer untuk ikut mendukung promosi acara.
Menurut Mas Ibin, era digital membuat arus informasi bergerak cepat. Karena itu, kolaborasi dengan pegiat media sosial menjadi strategi penting dalam membangun city branding. “Kami ingin Blitar dikenal sebagai kota perdagangan, kota pariwisata, sekaligus kota jasa. Kreator digital dapat menyebarkan kabar baik bahwa Blitar adalah kota yang ramah dan layak dikunjungi,” ujarnya.
Ia menambahkan, BEN Carnival adalah momentum tepat untuk memperlihatkan wajah kota kreatif. Selain menampilkan keragaman budaya nusantara, acara ini diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan serta menggairahkan ekonomi lokal. Mas Ibin menegaskan, pemerintah akan terus menghadirkan berbagai event besar sebagai bagian dari strategi pembangunan jangka panjang.
Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Kota Blitar, Mujianto, menilai keterlibatan kreator digital dalam promosi BEN Carnival akan memberi warna baru. Pihaknya bahkan menyiapkan lomba foto yang terbuka bagi masyarakat.
Baca Juga : Kondisi Ekonomi Stagnan, Pasar Mobil di Jawa Timur Masih Menggembirakan
“Ini kesempatan bagi para pegiat fotografi untuk berekspresi. Foto bisa diunggah ke Instagram paling lambat 24 Agustus,” ujarnya.
Mujianto mengingatkan, dalam memproduksi konten, kreator tetap perlu memperhatikan rambu-rambu etika, khususnya menghindari isu SARA. Menurutnya, konten positif akan menjadi modal besar dalam mengangkat citra Kota Blitar.
BEN Carnival keempat ini bukan sekadar agenda hiburan. Pemerintah Kota Blitar menegaskan, acara ini juga merupakan implementasi Trisakti Bung Karno, terutama poin “Berkepribadian dalam Kebudayaan.” Selain itu, karnaval budaya ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan Indonesia.
Dengan menghadirkan lebih dari 40 pertunjukan seni, musik, tari, serta busana tradisional, BEN Carnival 2025 diharapkan menjadi ajang kebanggaan warga sekaligus magnet bagi wisatawan. “Kami mengajak seluruh masyarakat Blitar dan para tamu dari luar kota untuk hadir dan meramaikan,” kata Mas Ibin.
Blitar, kota sejarah yang tengah menata diri sebagai kota masa depan, kini bersiap menggelar panggung akbar. BEN Carnival 2025 bukan hanya pesta rakyat, tetapi juga simbol arah baru pembangunan kota, menampilkan wajah Blitar yang kreatif, multikultural, dan terbuka bagi semua.
