JATIMTIMES - Kawasan Kayutangan Heritage pada Ramadan 2025 menurun drastis. Penurunan hingga sekitar 20 persen.
Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage Mila Kurniawati mengatakan bahwa kunjungan sebelum Ramadan mencapai 300 orang per hari. Memasuki bulan Ramadan, kunjungan hanya 100 orang per hari.
Baca Juga : Mas Dhito Berharap Penyusunan Arah Pembangunan Berdampak Nyata bagi Masyarakat
“Dari penjualan tiket turun, yang tahun lalu tidak dicatat harian. Belum bisa menyimpulkan sebenarnya, hitungannya satu bulan penuh. Cuma sepuluh hari ini terasa banget sepi,” ujar Mila.
Menurut Mila, hal itu berbeda dengan pasar takjil yang berada di sejumlah titik di Kota Malang. Contohnya di kawasan Jalan Surabaya, Jalan Soekarno-Hatta hingga kawasan Kidul Pasar atau Jalan Prof Moh. Yamin. Di kawasan itu, banyak pengunjung berdatangan untuk memilih menu berbuka puasa.
“Jauh penurunan pengunjungnya. Kalau hari biasa sekitar 300 per hari. Kalau bulan puasa ini sekitar 100 orang yang datang ke sini,” kata Mila.
Dijelaskan Mila, ada sejumlah faktor yang memengaruhi menurunnya pengunjung. Salah satunya masyarakat memilih untuk 'war takjil' dibandingkan ke Kayutangan Heritage.
Baca Juga : 36.541 Tiket KA Terpesan untuk Keberangkatan dari Stasiun Malang pada Momentum Lebaran
“Mungkin faktor hujan juga berpengaruh. Selain itu, mungkin masyarakat berpikiran puasa-puasa kok ke tempat rekreasi,” tukas Mila.