JATIMTIMES - Baru-baru ini, seorang warganet yang mengaku alumni Sekolah Tinggi Teknik (STT) atau Sekolah Multimedia Internasional (SMI) Malang membuat keluhan di media sosial yang menjadi viral. Keluhan tersebut disampaikan melalui akun TikTok @1strinya_ayang.
Dalam unggahannya, ia menyebutkan bahwa dirinya dan mahasiswa seangkatannya dari tahun 2017 tidak terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) meskipun mereka sudah lulus pada tahun 2021.
Baca Juga : Bakal Cawagub Aceh Tu Sop Meninggal Dunia
Warganet tersebut menjelaskan bahwa setelah lulus, ia belum mendapatkan nomor ijazah nasional (NIN) yang terdaftar di PDDikti. Hal ini menyebabkan data kelulusannya tidak dapat diverifikasi secara resmi. "Sejak lulus 2021 hingga saat ini, saya belum mendapatkan nomor ijazah nasional yang terdaftar di PDDikti," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa setiap kali menghubungi pihak kampus untuk menanyakan status pendaftarannya, jawaban yang diterima selalu sama dan terkesan tidak ada perkembangan. "Saat dikonfirmasi kembali, jawaban kampus selalu sama dan template, yaitu 'sedang dalam proses' beserta mengirim foto ini. Tapi hingga sekarang proses yang disebutkan tidak ada kemajuan sama sekali. Dan nama kami masih belum ada di PDDikti sampai saat ini," tulisnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa meskipun pihak kampus beberapa kali meminta data mahasiswa, tetap tidak ada hasil yang signifikan. "Sudah berkali-kali kampus meminta data mahasiswa dan kami sebagai mahasiswa sudah memberikan data kami. Tapi sampai sekarang belum ada hasil," tambahnya.
Warganet tersebut juga mengungkapkan bahwa kampus yang ia tempuh sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Teknik (STT) Malang, yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta. Namun, setelah kasus ini mencuat, kampus tersebut diduga mengganti namanya menjadi Sekolah Multimedia Internasional (SMI) Malang dan juga pindah gedung ke Jalan Candi Panggung.
Dalam video unggahannya, warganet tersebut juga menceritakan perjuangannya untuk bisa menempuh pendidikan tinggi. Ia harus bekerja dari pagi hingga malam untuk membiayai kuliahnya sendiri, karena kondisi ekonomi keluarganya yang tidak memadai.
"Perjuanganku buat kuliah gak main-main, jam 4 pagi aku kerja, sore sampai malam aku kuliah. Uang hasil aku kerja sebagian besar habis untuk biayaku kuliah, karena orang tuaku belum bisa mengkuliahkan," ungkapnya.
Sayangnya, semua jerih payahnya tersebut terasa sia-sia ketika mengetahui bahwa ijazah yang diperolehnya belum terdaftar secara resmi. "Tapi setelah wisuda, ternyata ijazah yang kudapat nomor ijazahnya belum terdaftar dan namaku juga belum masuk di PDDikti. Gak cuma aku, satu angkatanku yang bisa jadi ratusan orang, semua data dan ijazahnya belum terdaftar. Mau di-spill kampusnya?" tambahnya.
Baca Juga : Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Imbau Masyarakat Beli Elpiji di Pangkalan
Unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan dari warganet lainnya yang mengalami masalah serupa. Seorang pengguna dengan nama akun @An** berkomentar, "Waaaa adekku angkatan 2017 dan udah lulus tahun 2021 kalau gak salah. Sampai sekarang juga belum dapat ijazah. STT Malang bukan si??"
Pengguna lain, @ElsaPal***, menambahkan pengalamannya dengan komentar, "Viralin kak!! Saya juga butuh PDDikti keterangan saya kuliah. Tidak di daftar sejak 2018. Padahal butuh banget buat upgrade karier. Dan dana yang kita keluarkan entah dikemanain sama pihak kampus dan rektor."
Warganet lain dengan nama akun @mdclai*** juga ikut berkomentar, "Adekku sekarang daftar di sini, awalnya aku agak ragu, seperti gak jelas kampusnya, ganti nama, ganti gedung dengan alasan sewanya habis. Tapi ibuku cuma bilang, adekmu kuliah cuma dapat gelar sarjana aja."
Meskipun keluhan ini sudah viral dan menuai banyak reaksi, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak kampus, baik dari STT Malang maupun SMI Malang. Namun, menurut pantauan JatimTIMES, akun Instagram resmi kampus, @stt_malang, telah menutup kolom komentarnya. Diduga hal ini dilakukan untuk menghindari membanjirnya komentar negatif dari warganet yang merasa dirugikan.