MALANGTIMES - Siapa bilang posyandu hanya identik dengan bayi manusia. Di Kota Malang, kucing juga mengikuti posyandu. Setidaknya itu tampak dari lebih 250 kucing sudah mengantre untuk mendapat pemeriksaan gratis yang diselenggarakan di Hutan Kota Malabar, Minggu (7/10/2018).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Kota Malang, drh Anton Pramujiono menyampaikan, posyandu kucing tersebur dilakukan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat, terutama yang memelihara kucing, akan pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan.
Baca Juga : Kilas Balik Jejak Covid-19 di Kota Malang Hingga Pengajuan Status PSBB
"Kucing sekarang sedang tren untuk dipelihara di rumah. Selain harus dirawat, kesehatan kucing harus dipantau karena kucing juga dapat menimbulkan penyakit menular," katanya kepada wartawan di sela-sela proses pemeriksaan kucing yang dilakukan Disperta KP bersama komunitas Cat Lovers Malang, Minggu (7/10/2018).
Dalam kesempatan tersebut, pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh. Meliputi suhu tubuh, berat badan, kondisi tubuh seperti terjangkitnya penyakit kulit dan lainnya yang bisa menular ke manusia. "Lalau kami juga memberi obat cacing untuk pencegahan dan vitamin secara gratis," imbuhnya.
Lebih jauh dia menyampaikan, beberapa hal yang mendasar dan bersifat rutin yang harus diakukan terhadap kucing adalah vaksinasi. Vaksinasi berfungsi merangsang pembentukan kekebalan tubuh kucing terhadap penyakit tertentu.
Flu kucing, panleukopenia, hingga calici merupakan penyakit berbahaya, namun dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan catatan, jadwal vaksin ulangan yang ditetapkan oleh dokter hewan dilakukan tepat waktu. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga kucing bebas dari parasit internal maupun parasit eksternal.
Untuk melawan infestasi oleh parasit internal, menurut Anton, kucing harus diberi obat cacing secara teratur selama hidupnya dengan produk yang diresepkan oleh dokter hewan. Dalam kasus infestasi oleh kutu pinjal, anti-kutu harus diberikan lagi. Sebab, kucing dapat terinfestasi cacing pita (Dypilidium) bila menelan kutu yang membawa cacing tersebut.
Pemberian obat cacing merupakan tindakan kesehatan penting. Pasalnya, kucing dapat menularkan beberapa parasit mereka kepada manusia. Sedangkan parasit eksternal seperti kutu pinjal (flea) dan tungau (mite/lice) juga sangat merugikan kesehatan kucing. "Anti-kutu atau anti-parasit eksternal yang diberikan dan direkomendasikan oleh dokter hewan akan membantu merawat kucing, sejak usia 2 bulan," imbuhnya.
Baca Juga : Niat Bersihkan Sampah Samping Rumah, Malah Temukan Plastik Hitam Berisi Jasad Bayi
Sementata itu, salah satu peserta posyandu kucing, Eghi Yulina, menyampaikan jika kegiatan posyandu tersebut sangat membantu pemeriksaan kesehatan kucing miliknya. Apalagi, pemeriksaan dilakukan tanpa ada penarikan biaya alias gratis.
"Sangat membantu, terutama untuk mahasiswa. Karena sekali cek ke dokter, bujet yang harus dikeluarkan Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu pee kucing. Dan kucing saya ada dua," terang mahasiswi STIKI Malang itu lalu tersenyum.
Menurut dia, memelihara kesehatan kucing memang susah-susah gampang. Dibutuhkan keuletan dan rutinitas untuk memeriksakan kesehatan kucing ke dokter hewan. Apalagi, kucing memang salah satu hewan peliharaan yang mudah terjangkit penyakit. Flu salah satunya. (*)