JATIMTIMES - Ada sebuah tempat di dunia yang tidak memerlukan waktu, yaitu Pulau Sommaroy, yang terletak di pesisir barat Norwegia. Pada tahun 2019, seluruh penduduk pulau tersebut secara resmi mengajukan petisi kepada parlemen Norwegia agar sistem waktu tradisional dihapuskan di daerah mereka. Keputusan ini mengejutkan dunia, dan yang lebih mengejutkan lagi, pemerintah setempat menyetujui permintaan tersebut.
Melansir TikTok @siberinfo, Pulau Sommaroy terletak di dalam Lingkaran Arktik, sehingga sering mengalami fenomena siang dan malam yang ekstrem akibat perputaran bumi. Dari bulan November hingga Januari, pulau ini mengalami malam panjang hampir 100 hari, di mana kamu bisa menikmati indahnya cahaya Aurora. Pemandangan di pulau tersebut juga sangat alami dan memukau, dan membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung. Sedangkan dari bulan Mei hingga Juli, pulau ini mengalami periode matahari yang tidak pernah terbenam, menjadikannya tempat yang benar-benar tidak pernah tidur.
Baca Juga : Ngopi Asyik di Soekarno Coffee Fest 2024: Kota Blitar Jadi Pusat Kopi Nusantara
Sebanyak 350 penduduk Sommaroy mendeklarasikan sebagai pulau kecil dengan zona bebas waktu pertama di dunia. "Anda dapat memotong rumput pada jam 4 pagi," ungkap salah satu warga kepada The Guardian.
"Apa yang kita inginkan, kapan pun kita mau," tambahnya.
Menurut Kjell Ove Hveding, pemimpin kampanye penghapusan konsep waktu di pulau Sommaroy, masyarakat di dunia rentan mengalami stres dan depresi karena terjebak oleh waktu.
"Di seluruh dunia, masyarakat dicirikan oleh stres dan depresi. Dalam banyak kasus, hal ini dapat dikaitkan dengan perasaan terjebak oleh waktu," kata Hveding.
"Kami akan menjadi zona bebas waktu di mana setiap orang dapat menjalani hidup mereka sepenuhnya. Tujuan kami adalah memberikan fleksibilitas penuh, 24/7. Jika Anda ingin memotong rumput pada jam 4 pagi, Anda bisa melakukannya," imbuhnya.
Meski anak-anak masih harus bersekolah, penduduk pulau, yang sumber penghasilan utamanya adalah pariwisata dan perikanan tersebut sepakat agar jam buka pariwisata resmi dihapuskan dan masyarakat diizinkan melakukan apa pun yang diinginkan.
Baca Juga : Gegara Komentar di Medsos TransNusa, Citilink Tuai Kritikan
"Kalau mau mengecat rumah jam 2 pagi, tidak apa-apa. Jika kami ingin berenang pada jam 4 pagi, kami akan melakukannya," kata Hveding.
"Di sini kami menikmati setiap menit sinar matahari tengah malam, dan ya, minum kopi bersama teman-teman di pantai pada jam 2 pagi adalah hal yang biasa," tambah Hveding.
Dengan menghapuskan konsep waktu, Pulau Sommaroy memberikan kebebasan kepada penduduknya untuk menikmati hidup sesuai dengan ritme alami mereka, terlepas dari aturan jam konvensional.