JATIMTIMES - Sejumlah mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pinter Kuliah (KIPK) Universitas Diponegoro (Undip) menuai sorotan publik.
Hal itu setelah dibongkar oleh akun media sosial Twitter atau X @undipmenfess. Terdapat lima penerima KIPK Undip yang menjadi sorotan. Mereka adalah CMJ, SKP, RAM, CST dan NDP.
Baca Juga : Niat Hati Ingin Viral, Admin X UM Malah Kena Hujat Netizen
Mereka diduga menyalahgunakan dana KIPK untuk bergaya hidup mewah. Bahkan pada akun tersebut menyebut salah satu penerima KIPK tersebut hidup dengan gaya hedon.
Atas viralnya kasus pembongkaran status tersebut, sejumlah penerima KIPK itu mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka.
Namun di tengah viralnya kasus tersebut, akun yang sama mengungkap bahwa salah satu akun Instagram mendapat pesan bahwa anak KIPK akan memenjarakannya.
Hal itu berawal dari salah satu akun Instagram @undipkorup mengunggah segala hal pemberitaan mengenai mahasiswa Undip yang menerima KIP namun berstatus kaya atau mampu.
"Siap" aja ya min kamu masuk penjara. kami bbrp korban doxing uda ngumpulin bbrp bukti dan nyewa beberapa pengacara. liat aja ya min apakah kamu bakal berkutik pas kita semua ketemu lagi (ohiya langsung jumpa di polres aja nanti)," bunyi pesan yang dikirimkan oleh akun Instagram @yfjyouus.
Padahal, tujuan pembuatan akun Instagram @undipkorup ini untuk mahasiswa yang benar-benar tidak mampu.
"Polisi Mahasiswa KIPK Undip Dibuat atas dasar keresahan mahasiswa Undip yg sebenarnya gak mampu tapi di mampu"in. #KitaKawal Bersama
DM UNTUK MELAPORKAN," tulis bio akun tersebut.
Sontak saja ancaman yang diduga berasal dari salah satu penerima KIPK itu menuai sorotan netizen. Netizen bertanya-tanya mengapa seorang penerima KIPK mampu menyewa lawyer atau pengacara.
"Ketauan banget kaya nya mampu sewa lawyer," Ucap @happy****.
"SEWA PENGACARA WKWKWKWKKWKW mending duitnya buat bayar ukt ajalah bang," Kata @muh***.
"eh keren banget anak kipk mampu nyewa pengacara," Komen @cc****.
Baca Juga : Bikin Resah, Pemulung di Kota Malang Terekam Curi Pompa Air
Sebelumnya, Universitas Diponegoro (Undip) buka suara soal viralnya sejumlah mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pinta Kuliah (KIPK) yang diduga tidak tepat sasaran.
Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati mengaku adanya mahasiswa penerima KIP Kuliah berinisial CMJ yang menjadi trending topic di media sosial.
Utami mengatakan, CMJ adalah mahasiswi Fakultas Ekononomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro.
"Sudah dilakukan tindak lanjut baik berupa pemanggilan maupun survei ke tempat tinggal penerima yang diduga menerima KIPK," ujar Utami.
Menurutnya, mahasiswa yang ramai diperbincangkan itu awalnya memenuhi syarat menjadi penerima KIP kuliah saat mendaftarkan diri.
Pihak Undip juga mengaku menjalankan mekanisme pendaftaran, verifikasi, dan penetapan KIP Kuliah sesuai ketentuan.
Mekanisme tersebut menurutnya sesuai Pedoman Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2024.
Akan tetapi seiring waktu, mahasiswa itu menjadi selebgram yang mendapatkan pemasukan dari konten-kontennya di media sosial.
"Selanjutnya Undip akan mempertimbangkan kelanjutan pemberian bantuan KIPK," kata Utami.
Pihaknya juga mengaku melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik atas penerima KIPK oleh Undip melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan.
